Di antara dunia yang begitu cepat berubah. Diantara kesibukan individu yang seakan tak pernah henti. Diantara waktu yang seakan semakin sempit. Selalu saja ada setetes kesejukan, bak embun pagi menyiram hati di musim kemarau. Aduh...ada apa ini, saya koq jadi sok puitis. Tapi itulah yang saya rasakan saat ini.
Bantuan seseorang di saat kita sangat membutuhkan, sekecil apapun, pasti sangat berarti bagi kita. Membayangkan harus menyeret koper dari Schipol menuju Wageningen yang harus ditempuh dengan 2 kali naik train plus satu kali naik bus, bukanlah hal yang menyenangkan. Makanya ketika Ida menawarkan untuk menjemput saya di Schipol, saya menyambutnya dengan gembira.
Sebelumnya saya tak mengenal Ida. Dia pernah jadi mahasiswa si Abang hampir 10 tahun lalu. Bahkan salah satu tugas akhirnya dibimbing si Abang (info ini kami dapat dari Ida). Tapi percaya atau tidak..si Abang sama sekali tidak ingat yang mana namanya Ida. Dia memang payah..kalau urusan matching nama dan wajah seseorang.
Ada rasa kuatir, kalau-kalau Ida harus mengorbankan waktu berharganya untuk menjemput saya. Begitu ketemu Ida..perasaan itu segera sirna. Ida langsung bisa mengenali saya di meeting point-nya Schipol yang unik. Dengan riang dia menyalami saya sambil berkata: ’Selamat datang di Holland, bu Lily’.
Kami langsung bisa cerita seru seperti sudah lama kenal. Sepanjang perjalanan menuju ke Wageningen kami tak henti berbagi cerita. Ida kini sedang sekolah S2 di Wageningen. Ini tahun ke-duanya di sana. Insya Allah dia akan selesai September nanti. Saking asyiknya, saya sampai lupa kirim sms untuk si Abang, bahwa saya sudah bertemu Ida. Saya baru sadar ketika dia menelpon ke hp-nya Ida.., menanyakan apa sudah ketemu saya. Ternyata si Abang kuatir juga saya kesasar he..he...
Tulisan di atas adalah penggalan cerita saat saya ikut suatu training di Wageningen, Belanda Mei-Juni lalu. Tulisan yang belum usai, dan belum pernah saya posting di site saya di Multiply. Tulisan ini adalah ungkapan rasa terima kasih saya atas bantuan Ida, saat saya di Wageningen kemarin. Ida sekarang sudah menyelesaikan S2-nya dan sudah kembali aktif di kampusnya di Lhok Seumawe. Sayangnya kami belum sempat ketemu lagi..karena beda kota tempat tinggal.
Saya jadi terkenang kembali (lagi-lagi) akan alm Ibu saya. Di hari ibu hari ini..saya memang teringat terus kepada beliau. Ada satu pesan ibu yang berhubungan dengan cerita saya di atas. Kata ibu hendaklah kita selalu menebarkan kebaikan dimanapun kita berada..jangan berharap balasan untuk kita, karena Allah Maha Tahu. Sekecil apapun perbuatan baik kita..sebenarnya memang selalu ada balasan kebaikan dari Allah, kalau tidak untuk kita langsung, bisa juga untuk saudara, keluarga, dan anak cucu kita kelak.
Dan hanya Allah yang Maha Tahu..bahwa sekecil apapun bantuan dari teman, tetangga dan bahkan orang yang baru saya kenal barangkali merupakan balasan kebaikan yang pernah ditebarkan orangtua saya dulu, atau bahkan atas kebaikan yang pernah saya dan keluarga tebarkan ? Wallahualam...
Selamat Hari Ibu..untuk semua ibu dan calon ibu...teman, sahabat, juga pasa mahasiswi saya..
Jakarta, 22 Desember 2009
lily
