Sunday, April 29, 2007

Chrisye - Damai BersamaMu.mpg




Jujur saja, saya memang salah satu penggemar lagu-lagu Chrisye. Damai BersamaMu adalah salah satunya. Setelah coba cari-cari bentuk MP3-nya yang ketemu cuma video berikut ini. Mudah-mudahan bisa dinikmati !

Wednesday, April 25, 2007

Bisnis Ilman


Setelah beberapa lama tinggal di UK, mengajarkan anak untuk tetap berbahasa Indonesia memang merupakan tantangan sendiri bagi saya sebagai orang tua.  Saat ini, ketiga anak saya lebih banyak berbahasa Inggris sesama mereka.  Namun, saya dan suami tetap membiasakan mereka berbahasa Indonesia kalau berbicara dengan kami.  Begitu juga kalau mereka berbicara dengan keluarga Indonesia lainnya.


 


Kedua anak laki-laki saya (si tengah dan bungsu) tiga tahun lalu sama sekali belum bisa Berbahasa Inggris.  Bulan-bulan pertama kami di UK mereka selalu rajin bertanya terjemahan suatu kata/kalimat dalam Bahasa Indonesia kedalam Bahasa Inggris.  Kini justru sebaliknya, terutama si bungsu Ilman (kini  9 tahun), pertanyaan terjemahan banyak diajukan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.  Saya juga memperhatikan Ilman kalau mau membicarakan sesuatu dengan saya atau ayahnya, terkadang dia harus berpikir dulu kalimat/kata yang tepat dalam Bahasa Indonesia.


 


Usaha Ilman pantas diacungi jempol, meskipun kadang terjemahannya jadi kedengaran lucu atau salah arti dalam bahasa Indonesia.  Beberapa hari lalu suami saya tiba di rumah, sehabis menjemput Ilman pulang sekolah, sambil senyum-senyum sendiri.  Berikut ini adalah ceritanya kepada saya.


 


Saat berjalan ke rumah, Ilman dan ayahnya berpapasan dengan seorang anak laki-laki sebaya dengan si tengah Irham (12 tahun).


 


‘Itu kawan Bang Awam ya..Dik Man ?’, tanya Ayah.


 


‘Ya.  Dia satu sekolah dengan Bang Awam di High School’, jawab Ilman .


 


Ayah masih bertanya lagi: ‘Dik Man tahu siapa namanya ?’


 


‘Nggak’, jawab Ilman tak acuh.


 


Sang Ayah masih mengejar Ilman, ‘Koq, nggak tahu. Dik Man kan harus tahu juga nama kawan Bang Awam’


 


Dengan serius Ilman menjawab: ‘Kenapa Dik Man harus tahu ?  Itu kan bukan bisnis Dik Man’.


 


Sesaat Ayah bingung.  Apa maksudnya ?   O la la.., ternyata Ilman menerjemahkan kalimat : ‘That’s not my business’ dalam bahasa Inggris menjadi  ‘itu bukan bisnis saya’.  Tentu saja artinya jadi jauh berbeda.


 


Begitulah, tak urung campur-campur bahasa kerap terjadi saat dia berbicara dengan kami.  Namun, saya tetap berusaha agar anak-anak saya tidak kehilangan Bahasa Indonesia.  Saya ingin mengurangi stress mereka saat pulang ke Indonesia nanti.  Ada yang punya pengalaman sama atau berbeda tentang hal ini ?


 


 


Leeds, 25 April 2007


 


 


 


 

Thursday, April 19, 2007

Yang Ditunggu Akhirnya Berbunga

Saya menyukai tanaman.  Bukan hanya memandang indah bunganya, tapi juga menanam dan merawatnya.  Ya.., ‘gardening’ adalah salah satu hobby saya.  Sayangnya sejak tinggal di UK saya tidak punya lahan untuk menyalurkan hobby saya ini.  Kami kebagian rumah yang sama sekali tidak punya ‘garden’nya. 


 


Apakah saya lantas menyerah ?  Tidak juga…  Saya punya beberapa tanaman ‘indoor’ dalam pot yang saya rawat minimalis, hanya dengan menyiram, memotong daun yang kering, dan mengganti tanah secara teratur.  Beberapa tanaman yang saya miliki saat ini memang sengaja saya beli di ‘Leeds Market’ yang murah meriah, ada juga yang saya tanam sendiri dari tunas kecil pemberian teman, dan ada juga yang merupakan warisan teman-teman yang pulang ke Indonesia. 


 


Nah, di antara  tanaman warisan teman-teman ini ada satu pot kecil tanaman sejenis kaktus berdaun (namanya ‘Christmas Cactus’) yang saat diberikan kepada saya sudah ‘hidup segan mati tak mau’.  Menurut sang teman, kaktus ini punya bunga yang indah sekali.  Hampir dua tahun di rumah saya, tanaman ini tumbuh membaik.  Daunnya tumbuh panjang menjuntai plus daun-daun baru yang bermunculan.  Namun selama itu…,bunganya tak juga mau muncul.


 


Sampai tiga minggu lalu, saat saya menyiramnya, saya memperhatikan ada yang berubah pada daun kaktus ini.  Dari setiap ujung helai daun yang menjuntai tadi, muncul benjolan kecil berwarna merah muda.  ‘Wah.., mulai keluar bunga nih’, pikir saya.  Setiap hari..benjolan ini bertambah besar dan warnanya tambah jelas.  Saya semakin yakin.., si bunga kaktus akan ‘blooming’. 


 


Dan minggu lalu, bunga pertama mekar.  Indah sekali!.  Bunga dengan helaian yang berwarna pink cerah pada bagian luar dan putih bagian dalam ini mekar di ujung daun membentuk dua lapisan bunga yang menyatu satu sama lain.  Bunga-bunga lain kemudian bermekaran…. 


 


Horeee….., akhirnya sang ‘Christmas Cactus’ berbunga juga ..!  Tak sia-sia saya menunggu selama ini.  Beberapa foto bunga tersebut bisa dilihat di halaman ini.  Bagus bukan ? (Bilang aja iya..he..he..).



Untaian bunga di ujung daun


 


 


 


Leeds, 19 April 2007


 


 

Wednesday, April 18, 2007

Flower Viewing




Cuaca yang cukup cerah beberapa hari terakhir ini mendorong saya dan seorang teman berjalan-jalan ke Hyde Park-nya Leeds yang tidak jauh dari rumah kami. Tujuan utama adalah ingin menikmati indahnya 'cherry blossoms' yang banyak dijumpai di sana. Namun bunga-bunga yang kami jumpai sepanjang perjalanan, baik yang sengaja ditanam ataupun tumbuh liar di antara rumput, tak kalah cantiknya untuk dipandang.

Selamat mengikuti 'tour' kami saat 'flower viewing' kemarin...

Monday, April 16, 2007

Cherry Blossoms = Sakura ?

 


Seorang teman di Jepang bertanya kepada saya: ‘Di UK ada Sakura juga ?’  Pertanyaan ini timbul ketika saya mengirimkan foto-foto suasana Spring di UK yang berlatar belakang cherry blossoms.  Saya tidak begitu memperhatikan pertanyaannya, dalam hati saya berkomentar: ‘Mungkin cherry blossoms mirip dengan sakura ‘.  Namun ternyata pertanyaan yang sama banyak muncul kemudian, terutama oleh teman-teman di Jepang setelah melihat foto-foto cherry blossoms di UK.  Rasa ingin tahu saya timbul, apakah sakura memang sama dengan 'cherry blossoms', dan hanya beda nama ? Atau apakah keduanya merupakan tanaman yang tidak ada hubungannya dalam klassifikasi tumbuhan ?Saya coba mengingat-ingat kembali isi modul yang saya ambil saat kuliah tahun lalu, yaitu ‘Plant Identification’ plus mencoba searching sana-sini di internet.  Inilah hasilnya. 


 


Kalau ada di antara Anda yang ingat pelajaran Biologi di SMA dulu, pasti tahu persis bahwa semua tumbuhan tergolong ke dalam Kingdom Plantae.  Kalau diurut terus ke bawah, maka dalam klassifikasinya, pohon cherry tergolong ke dalam family Rosaceae yang dikenal akan bunganya yang sangat indah dan cenderung harum.  Dari nama famili tentu Anda bisa menebak bahwa bunga ‘rose’ alias mawar tergolong dalam famili ini juga.  Di bawah famili Rosaceae ini tumbuhan terbagi lagi ke dalam bermacam-macam subgenus, salah satunya adalah subgenus Prunoideae.


 


Pohon cherry yang tumbuh di UK semua tergolong ke dalam genus Prunus yang termasuk ke dalam subgenus di atas. Genus ini terdiri dari banyak sekali species yang tidak akan saya ceritakan satu per satu di sini.  Namun umumnya pohon cherry yang banyak kita temukan adalah Prunus avium alias ‘wild cherry’ (Gb. 1-kiri) dan Prunus padus atau ‘bird cherry’ (Gb. 2 -kanan).  Kedua jenis cherry ini adalah tanaman asli Eropah.



Dalam urutan klassifikasi, di bawah species ini banyak lagi ditemukan verietas atau subdivision yang bisa membedakan warna bunga cherry (putih atau pink) atau karakteristik khusus yang sulit dibedakan oleh orang awam.  Yang jelas semua species tanaman yang tergolong ke dalam genus Prunus mempunyai bunga yang sangat mirip yang sekarang sedang bermekaran di seluruh UK, yaitu ‘cherry blossoms!’


 



Lantas bagaimana dengan sakura di Jepang ?  Samakah dengan pohon cherry di UK ?  Ingat sakura, kita pasti akan langsung ingat Jepang, karena bunga sakura memang bisa dikatakan identik dengan Jepang.  Ketika sakura mulai berbunga, orang-orang Jepang biasanya merayakannya dengan acara piknik di bawah pohon yang dikenal dengan istilah ‘hanami’atau ‘flower viewing’ alias melihat bunga.  Teman-teman di Jepang tentu tahu persis tentang hal ini.


 


Kembali ke pertanyaan di atas, ternyata pohon sakura di Jepang juga tergolong ke dalam famili Rosaceae dan genus yang sama dengan pohon cherry yaitu Prunus!  Pohon sakura di Jepang banyak yang memang berasal dari daerah Himalaya dan Asia Timur, seperti China, Korea, dan Jepang.  Tidak kurang dari 305 species Prunus ditemukan di Jepang!  Banyak sekali memang.  Hal ini terjadi karena kebanyakan species pohon sakura di Jepang merupakan hasil persilangan antar species, yang sudah dilakukan berabad-abad yang lalu oleh orang Jepang sendiri.  Pada umumnya pohon sakura yang banyak ditemukan di Jepang saat ini tergolong ke dalam species Prunus serrulata atau dalam buku teks dikenal sebagai ‘ornamental cherry’.


 


Kalau saya perhatikan dari gambar sakura di Jepang (saya belum pernah ke Jepang he..he..), dan cerita suami yang sudah pernah ber’hanami’ di sana, pohon cherry di UK dan sakura di Jepang memang ada sedikit perbedaannya.  Pohon cherry di UK umumnya tinggi-tinggi bisa sampai 10 meter menjulang ke atas.  Sedangkan pohon sakura di Jepang lebih rendah dan lebih rindang dengan struktur bunga yang lebih padat dalam satu pohon (Gb 3 -kiri).  ‘Makanya kalau musim sakura berbunga di Jepang, suasana jadi indah sekali’, kata suami saya.


 



 Menurut ‘Wikipedia’, varietas Sakura yang paling disenangi di Jepang saat ini dikenal dengan nama Somei Yoshino dengan bunganya yang berwarna putih plus sedikit warna pink pucat dekat tangkai bunga (Gb. 4-kanan). Sakura jenis ini berbunga penuh dalam waktu seminggu dan helaian bunganya mulai beguguran ketika daun mulai tumbuh. Saat sakura Somei Yoshino berbunga penuh, seluruh pohon akan terlihat memutih dari atas sampai ke bawah.


 



Rendahnya pohon sakura di Jepang dibandingkan rata-rata pohon cherry di UK bisa dimengerti, karena banyak species sakura di sana merupakan hasil persilangan. Ingat Durian Bangkok ?  Jambu Bangkok ? Mangga Bangkok ?  Semua tanaman ini adalah hasil persilangan antar species atau varietas yang berbeda, hasilnya didapat tanaman yang lebih rendah dari induknya dengan  kualitas yang   lebih baik!  (Walaupun demikian dari gambar-gambar yang saya lihat, ada juga sakura yang pohonnya menjulang tinggi)


 


Jadi bagaimana nih ?  Sakura sama dengan Cherry blossoms ?  Berdasarkan uraian di atas, saya berani menyimpulkan bahwa pada dasarnya sakura di Jepang sama dengan cherry blossoms di UK, karena keduanya berasal dari genus yang sama yaitu Prunus.  Yang membedakannya adalah species atau varietas yang ditemukan di kedua negara.  Seperti pohon mangga, kita mengenal ada mangga golek, mangga simanalagi (kami menyebutnya demikian di Aceh), atau mangga arummanis.  Tampilan detailnya memang beda, tapi kita semua tahu ini semua adalah pohon mangga ! Karena semuanya tergolong ke dalam genus yang sama, yaitu: Mangifera.


 


Aduh koq, jadi seperti belajar Biologi ya…  Tapi begitulah kira-kira yang ingin saya sampaikan.  Mudah-mudahan bisa dimengerti…  Mohon koreksi kalau ada yang salah.


 



                                           Cherry Blossoms di Shay Street


 


 


Sumber bacaan:


 


BLGY 5161 Booklet.  2006. Plant Identification Module.  Msc in Biodiversity and Conservation.  School of Biology.  University of Leeds.


 


http://en.wikipedia.org/wiki/Sakura


http://www.plant-identification.co.uk/skye/rosaceae/prunus-padus.htm



http://www.british-trees.com/guide/wildcherry.htm



 


Leeds, 16 April 2007


lily


 


 

Thursday, April 12, 2007

Duek Pakat I - Rangkang Nanggroe UK

 

Saat libur panjang akhir pekan lalu kami sekeluarga punya kesibukan heboh di rumah, yaitu menjadi tuan rumah bagi peserta pertemuan I komunitas Aceh se UK alias Duek Pakat I  Rangkang Nanggroe UK.  Pertemuan ini merupakan ajang silaturrahmi bagi kami komunitas masyarakat Aceh yang sedang berada di UK baik untuk melanjutkan kuliah, bekerja, ataupun yang sudah menetap di sini.

 

Leeds dipilih karena kebetulan ada dua keluarga Aceh yang tinggal di sini, sekompleks lagi, yaitu keluarga saya dan kel Pak Kamil..  Selain itu kami juga merupakan anggota paling senior (untuk mengganti kata paling tua he..he..) dari milis ‘Rangkang Nanggroe’.  Meskipun selama ini kami sudah saling berkomunikasi lewat milis ini, namun beberapa di antara anggota belum pernah saling ketemu.  Makanya pertemuan di rumah (tepatnya flat) kami ini jadi terasa meriah penuh kekeluargaan.

 

Duek Pakat (Bahasa Aceh) merupakan istilah yang umum digunakan saat beberapa orang atau sekelompok masyarakat berkumpul bersama untuk membicarakan satu dan lain hal.  Literally, Duek berarti ‘duduk’, sedangkan Pakat’ artinya ‘musyawarah’.   Kalau diterjemahkan secara bebas dalam Bahasa Indonesia, Duek Pakat berarti bermusyawarah untuk memutuskan sesuatu hal.

 

Begitulah, dalam acara Duek Pakat kali ini intinya kami ingin masyarakat Aceh yang ada di UK mempunyai suatu wadah untuk menyalurkan pendapat atau ide seputar pembangunan kembali Aceh pasca tsunami.  Tentu saja kami juga ingin bisa berbuat sesuatu bagi pembangunan Aceh kembali.  Tidak muluk-muluk keinginan kami, minimal kami mempunyai suatu wadah untuk bersilaturahmi plus membantu teman-teman atau adik-adik yang ingin melanjutkan  pendidikan di UK dengan berbagi informasi yang dianggap perlu.  Dalam pertemuan kali ini juga dibahas kelanjutan group tari ‘Saman Merdeka’ yang dimotori beberapa mahasiswa asal Aceh dan daerah lain di Indonesia, dan telah tampil di Oxford dalam acara ‘Indonesian Cultural Night’ Februari lalu, dan di Leicester dalam acara ‘International Student Festival’ bulan Maret kemarin.

 

Desember tahun lalu, beberapa mahasiswa Aceh di UK membentuk milis masyarakat Aceh UK, yang merupakan sarana untuk berdiskusi atau sekedar membagi cerita seputar pengalaman hidup di UK.  Seperti saya sebutkan di atas, milis ini diberi nama Rangkang Naggroe.  Perlu dicatat bahwa tidak semua anggotanya berasal dari Aceh tapi juga mereka dari luar Aceh namun peduli tentang Aceh.

 

Dalam kehidupan masyarakat Aceh, musyawarah untuk memutuskankan sesuatu adalah suatu hal yang biasa.  Dulunya musyawarah ini selalu dilakukan di bangunan kecil dengan dinding setengah terbuka, yang terpisah dari rumah induk, bila itu musyawarah tingkat keluarga.  Bangunan kecil ini mirip dengan ‘bale-bale’ atau ‘balai desa’ dalam konteks yang lebih luas.  Di Aceh, bangunan seperti ini dulunya sering disebut sebagai rangkang, yang juga bisa berarti tempat anak-anak belajar mengaji.  Sedangkan nanggroe adalah kata yang umum digunakan oleh masyarakat aceh untuk ‘negeri’ yang dalam hal ini berarti Aceh dalam arti luas sebagai suatu kesatuan kampung halaman.  Seperti halnya nama milis komunitas Aceh yang ada kini, Rangkang Nanggroe juga dipilih sebagai nama organisasi non formal untuk menyatukan masyarakat Aceh di UK.  Dalam terjemahan bebasnya, Rangkang Nanggroe bisa diartikan sebagai ‘Balai Negeri’.

 

Acara Duek Pakat berlangsung Sabtu-Minggu,7-8 April 2007.  Alhamdulillah acara inti dapat diselesaikan seharian penuh hari Sabtu. Hari Minggu-nya semua peserta yang masih tinggal di Leeds memilih untuk jalan-jalan seputar Leeds atau ke York, yang berjarak 30 menit jarak tempuh dengan kereta.

 

Sebagai tuan rumah, kami sekeluarga lumayan sibuk.  Sejak beberapa hari sebelumnya suami saya dan P’Kamil sudah membicarakan masalah akomodasi para peserta, karena sebagain besar peserta menginap satu atau dua malam di Leeds.  Sedangkan saya juga sibuk mengatur menu dan meminta bantuan Bu Rina (isterinya Pak Kamil) dan mbak Sofia (teman Indonesia juga) membantu saya untuk urusan masak memasak.

 

Kesibukan kami juga ditambah dengan rasa tak enak saya karena kami tidak berada di rumah pada saat peserta berdatangan Jum’at sore-malam (6 April).  Malam itu kami sekeluarga berangkat ke Bradford untuk menonton ‘Evening of Inspiration’ yang merupakan acara tahunan penggalangan dana oleh ‘Islamic Relief’.  Kami sudah membeli tiket pertunjukan jauh hari sebelum acara Duek Pakat direncanakan.  Kedua anak laki-laki saya sedang ‘ngefans’ berat sama group penyanyi Denmark ‘Outlandish’ yang ikut tampil malam itu.  Alhamdulillah, kedatangan Saiful (dari Liverpool) ke Leeds di siang hari Jum’at sangat membantu kami untuk ‘menjaga gawang’ dan menjemput peserta yang datang kemudian (trims ya..Saiful).

 

Kini..,beberapa hari setelah acara Duek Pakat berlalu, kelelahan saya belum pulih sepenuhnya.  Namun sejujurnya, semua kelelahan ini tak ada artinya dibandingkan dengan kebahagiaan hati saya bertemu dan berkumpul dengan semua peserta. Mereka datang dari berbagai kota di England: London, Oxford, Southampton, Liverpool, Birmingham, Nottingham, Sheffield, dan Newcastle. 

 

Acara  Duek Pakat juga membuat kami semua ‘surprised’ karena ternyata banyak peserta berasal dari sekolah yang sama dulunya, baik TK, SD, SMP ataupun SMA, meskipun beda generasi.   Saya bahkan ketemu dengan tetangga di Kampung Mulia, Banda Aceh yang saat ini sedang sekolah di London.  Rumah orang tua kami berada pada jalan yang sama.  Dia ingat sekali pada saya semasa gadis dulu..(he..he.. Dedek saat itu masih ‘ingusan’ ya..).  Anak-anak yang ikut orang tuanya pada pertemuan ini juga tak kalah gembiranya.  Mereka bertemu dengan teman-teman baru dan bisa main seharian di halaman kompleks flat kami.  Bahkan Faiz yang belum berusia 2 tahun (peserta Duek Pakat termuda), putra kel Azma-Amel, Soton,  ikut menikmati acara kumpul-kumpul ini. 

 

Hari Selasa 10 April, seusai melepas keluarga Saharman-Meutia kembali ke London, anak bungsu saya, Ilman, sudah bertanya: ‘ Mum, when is the next Aceh Gathering ?’.  Rupanya dia juga sangat terkesan dengan acara Duek Pakat ini.

 

 

Leeds, 12 April 2007

lily