Thursday, April 12, 2007

Duek Pakat I - Rangkang Nanggroe UK

 

Saat libur panjang akhir pekan lalu kami sekeluarga punya kesibukan heboh di rumah, yaitu menjadi tuan rumah bagi peserta pertemuan I komunitas Aceh se UK alias Duek Pakat I  Rangkang Nanggroe UK.  Pertemuan ini merupakan ajang silaturrahmi bagi kami komunitas masyarakat Aceh yang sedang berada di UK baik untuk melanjutkan kuliah, bekerja, ataupun yang sudah menetap di sini.

 

Leeds dipilih karena kebetulan ada dua keluarga Aceh yang tinggal di sini, sekompleks lagi, yaitu keluarga saya dan kel Pak Kamil..  Selain itu kami juga merupakan anggota paling senior (untuk mengganti kata paling tua he..he..) dari milis ‘Rangkang Nanggroe’.  Meskipun selama ini kami sudah saling berkomunikasi lewat milis ini, namun beberapa di antara anggota belum pernah saling ketemu.  Makanya pertemuan di rumah (tepatnya flat) kami ini jadi terasa meriah penuh kekeluargaan.

 

Duek Pakat (Bahasa Aceh) merupakan istilah yang umum digunakan saat beberapa orang atau sekelompok masyarakat berkumpul bersama untuk membicarakan satu dan lain hal.  Literally, Duek berarti ‘duduk’, sedangkan Pakat’ artinya ‘musyawarah’.   Kalau diterjemahkan secara bebas dalam Bahasa Indonesia, Duek Pakat berarti bermusyawarah untuk memutuskan sesuatu hal.

 

Begitulah, dalam acara Duek Pakat kali ini intinya kami ingin masyarakat Aceh yang ada di UK mempunyai suatu wadah untuk menyalurkan pendapat atau ide seputar pembangunan kembali Aceh pasca tsunami.  Tentu saja kami juga ingin bisa berbuat sesuatu bagi pembangunan Aceh kembali.  Tidak muluk-muluk keinginan kami, minimal kami mempunyai suatu wadah untuk bersilaturahmi plus membantu teman-teman atau adik-adik yang ingin melanjutkan  pendidikan di UK dengan berbagi informasi yang dianggap perlu.  Dalam pertemuan kali ini juga dibahas kelanjutan group tari ‘Saman Merdeka’ yang dimotori beberapa mahasiswa asal Aceh dan daerah lain di Indonesia, dan telah tampil di Oxford dalam acara ‘Indonesian Cultural Night’ Februari lalu, dan di Leicester dalam acara ‘International Student Festival’ bulan Maret kemarin.

 

Desember tahun lalu, beberapa mahasiswa Aceh di UK membentuk milis masyarakat Aceh UK, yang merupakan sarana untuk berdiskusi atau sekedar membagi cerita seputar pengalaman hidup di UK.  Seperti saya sebutkan di atas, milis ini diberi nama Rangkang Naggroe.  Perlu dicatat bahwa tidak semua anggotanya berasal dari Aceh tapi juga mereka dari luar Aceh namun peduli tentang Aceh.

 

Dalam kehidupan masyarakat Aceh, musyawarah untuk memutuskankan sesuatu adalah suatu hal yang biasa.  Dulunya musyawarah ini selalu dilakukan di bangunan kecil dengan dinding setengah terbuka, yang terpisah dari rumah induk, bila itu musyawarah tingkat keluarga.  Bangunan kecil ini mirip dengan ‘bale-bale’ atau ‘balai desa’ dalam konteks yang lebih luas.  Di Aceh, bangunan seperti ini dulunya sering disebut sebagai rangkang, yang juga bisa berarti tempat anak-anak belajar mengaji.  Sedangkan nanggroe adalah kata yang umum digunakan oleh masyarakat aceh untuk ‘negeri’ yang dalam hal ini berarti Aceh dalam arti luas sebagai suatu kesatuan kampung halaman.  Seperti halnya nama milis komunitas Aceh yang ada kini, Rangkang Nanggroe juga dipilih sebagai nama organisasi non formal untuk menyatukan masyarakat Aceh di UK.  Dalam terjemahan bebasnya, Rangkang Nanggroe bisa diartikan sebagai ‘Balai Negeri’.

 

Acara Duek Pakat berlangsung Sabtu-Minggu,7-8 April 2007.  Alhamdulillah acara inti dapat diselesaikan seharian penuh hari Sabtu. Hari Minggu-nya semua peserta yang masih tinggal di Leeds memilih untuk jalan-jalan seputar Leeds atau ke York, yang berjarak 30 menit jarak tempuh dengan kereta.

 

Sebagai tuan rumah, kami sekeluarga lumayan sibuk.  Sejak beberapa hari sebelumnya suami saya dan P’Kamil sudah membicarakan masalah akomodasi para peserta, karena sebagain besar peserta menginap satu atau dua malam di Leeds.  Sedangkan saya juga sibuk mengatur menu dan meminta bantuan Bu Rina (isterinya Pak Kamil) dan mbak Sofia (teman Indonesia juga) membantu saya untuk urusan masak memasak.

 

Kesibukan kami juga ditambah dengan rasa tak enak saya karena kami tidak berada di rumah pada saat peserta berdatangan Jum’at sore-malam (6 April).  Malam itu kami sekeluarga berangkat ke Bradford untuk menonton ‘Evening of Inspiration’ yang merupakan acara tahunan penggalangan dana oleh ‘Islamic Relief’.  Kami sudah membeli tiket pertunjukan jauh hari sebelum acara Duek Pakat direncanakan.  Kedua anak laki-laki saya sedang ‘ngefans’ berat sama group penyanyi Denmark ‘Outlandish’ yang ikut tampil malam itu.  Alhamdulillah, kedatangan Saiful (dari Liverpool) ke Leeds di siang hari Jum’at sangat membantu kami untuk ‘menjaga gawang’ dan menjemput peserta yang datang kemudian (trims ya..Saiful).

 

Kini..,beberapa hari setelah acara Duek Pakat berlalu, kelelahan saya belum pulih sepenuhnya.  Namun sejujurnya, semua kelelahan ini tak ada artinya dibandingkan dengan kebahagiaan hati saya bertemu dan berkumpul dengan semua peserta. Mereka datang dari berbagai kota di England: London, Oxford, Southampton, Liverpool, Birmingham, Nottingham, Sheffield, dan Newcastle. 

 

Acara  Duek Pakat juga membuat kami semua ‘surprised’ karena ternyata banyak peserta berasal dari sekolah yang sama dulunya, baik TK, SD, SMP ataupun SMA, meskipun beda generasi.   Saya bahkan ketemu dengan tetangga di Kampung Mulia, Banda Aceh yang saat ini sedang sekolah di London.  Rumah orang tua kami berada pada jalan yang sama.  Dia ingat sekali pada saya semasa gadis dulu..(he..he.. Dedek saat itu masih ‘ingusan’ ya..).  Anak-anak yang ikut orang tuanya pada pertemuan ini juga tak kalah gembiranya.  Mereka bertemu dengan teman-teman baru dan bisa main seharian di halaman kompleks flat kami.  Bahkan Faiz yang belum berusia 2 tahun (peserta Duek Pakat termuda), putra kel Azma-Amel, Soton,  ikut menikmati acara kumpul-kumpul ini. 

 

Hari Selasa 10 April, seusai melepas keluarga Saharman-Meutia kembali ke London, anak bungsu saya, Ilman, sudah bertanya: ‘ Mum, when is the next Aceh Gathering ?’.  Rupanya dia juga sangat terkesan dengan acara Duek Pakat ini.

 

 

Leeds, 12 April 2007

lily

 

 

 

14 comments:

  1. Wah..selamat dan sukses buat acaranya. *Psst..kapan-kapan saya juga mau bantu masak lo..*

    ReplyDelete
  2. Asyik.., ntar saya hubungi deh. Trims mbak Nit.

    ReplyDelete
  3. Asyik.., ntar saya hubungi deh. Trims mbak Nit.

    ReplyDelete
  4. haha...bu lili bisa aja..saya jadi malu...tapi ada satu y kurang bu lili..hehe..saya ketiduran karena kecapekan ..dan melewatkan 'ikan panggang' y sudah 6 bulan saya tunggu tunggu ...hiks hiks

    ReplyDelete
  5. Makanya..datang lagi ya... Biar kami panggang ikan khusus keu Saiful..

    ReplyDelete
  6. waah, sayang telat baru baca sekarang :-)
    menarik sekali ulasannya..kini ditunggu tulisannya tuk Duek Pakat II di Edinburgh Agustus nanti...

    ReplyDelete
  7. he..he..ada Izaq rupanya. Sayangnya kami sekel mungkin berhalangan hadir di Edinburgh Agustus nanti. Btw, gimana disertasinya ? Lancarkan ?

    ReplyDelete
  8. he..he..ada Izaq rupanya. Sayangnya kami sekel mungkin berhalangan hadir di Edinburgh Agustus nanti. Btw, gimana disertasinya ? Lancarkan ?

    ReplyDelete
  9. he..he..ada Izaq rupanya. Sayangnya kami sekel mungkin berhalangan hadir di Edinburgh Agustus nanti. Btw, gimana disertasinya ? Lancarkan ?

    ReplyDelete
  10. Salam. Ke bandum rangkang nangro yg na di London.
    Neupeulepah kamo kamo yg bangai nyo meusidro u London๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

    ReplyDelete
  11. Puna bantuan suntikan dana bacut dri rangkang nanggroe.untuk kamo rencana jak usa

    ReplyDelete