Friday, October 26, 2007

Cake Cokelat Kelapa

Rating:★★
Category:Other
(dessert)- mudah

Karena anak-anak saya sukanya makan cake cokelat, saya jarang sekali bikin cake yang gak pake cokelat. Resep berikut ini saya dapatkan dari Fatma, tetangga saya yang dari Libya. Bahannya yang sederhana dan cara bikinnya yang gampang membuat cake ini juga jadi andalan saya saat waktu sempit, sementara anak-anak ribut minta dibikinin cake (Sekarang giliran saya yang ngejar posting resep ini, takut resepnya kelupaan nanti)

BAHAN

► 4 butir telur ukuran medium
► 11/2 cup gula pasir
► ¾ cup vegetable oil
► 2 cup tepung terigu (self raising)
► ¼ cup tepung coklat
► ½ cup dessicated coconut
► ½ cup juice jeruk
► 2 sdt baking powder (kalau pakai tepung terigu yang plain)
► sedikit vanilla
► Cokelat spread untuk finishing (saya biasa pakai nutella)



CARA

► Kocok gula dan telur sampai memutih
► masukkan vegetable oil, sambil dikocok terus
► Tambahkan tepung terigu, tepung coklat, dan vanilla
► Dalam wadah terpisah campur dessicated coconut dengan juice jeruk
► Masukkan campuran kelapa dan juice ke dalam adonan pertama, aduk rata
► Tuang adonan ke dalam loyang
► Panggang dalam oven selama 30-40 menit
► Sesudah matang cake-nya, saat masih panas..langsung dikeluarkan dari loyang (agar lebih mudah sebaiknya menggunakan loyang yan bisa dibongkar alasnya)
► Olesi permukaan cake dengan cokelat spread sampai merata (cokelat akan meleleh dan mudah dioles di atas cake yg masih panas)
► Biarkan cake dingin dan cokelat mengeras kembali sebelum cake disajikan


Catatan:
Saya biasanya membuat cake sore atau malam hari untuk dimakan pagi berikutnya. Atau bisa juga pagi hari untuk dimakan siang-sorenya. Ini untuk memberi waktu agar cake dan cokelat menjadi dingin pada suhu ruang. (Sebaiknya tidak memasukkan cake yang sudah diolesi cokelat tersebut ke dalam kulkas. Karena hasilnya tidak begitu bagus – cokelatnya akan cracked)







Thursday, October 25, 2007

'Rumah Kami' di Leeds




Sebagai bagian dari postingan perpisahan dengan Leeds, kali ini saya menampilkan beberapa foto yang menggambarkan 'rumah kami' selama 3.5 tahun tinggal di Leeds.

Sejak datang ke UK kami sekel tinggal di komplek apartment milik Leeds Uni yang diperuntukkan khusus bagi International Student. Karena itu berbagai background bangsa bisa ditemukan di kompleks kami, kecuali British student tentu saja.

Tidak gampang untuk dapat flat ini. Suami saya harus menunggu hampir 5 bulan sebelum akhirnya dapat tempat di sini. Saat mendaftar kami berada pada antrian no 40-an. Tapi syukurlah...antriannya waktu itu terhitung cepat jalannya. Karena ada teman malah sampai setahun harus menunggu.

Kompleks perumahan ini terdiri dari 5 gedung berlantai empat, dengan 2 gedung menghadap Shay Street dan 3 lagi ke Holborn Terrace. Seluruh kompleks di kelilingi pagar besi dengan pintu berkode. Antara gedung dalam komples juga ada pagarnya. Hal ini membuat kami para orang tua merasa aman membiarkan anak-anak bermain di luar rumah.

Karena perumahan ini dikhususkan buat keluarga student yang punya anak lebih dari satu, bisa dibayangkan gimana riuh-rendahnya suasana di luar terutama saat summer.

Setiap gedung terdiri dari empat lantai, dan setiap unit flat terdiri dari dua lantai. Kami menempati lantai 1 dan 2, sedangkan lantai 3 dan 4 di huni oleh keluarga lain lagi. Dalam setiap gedung terdapat 12 unit apartment, 6 dilantai 1-2. dan 6 lagi di lantai 3-4.

Ukuran flat terbilang kecil untuk kami dengan 3 anak yang beranjak remaja. Ada 3 kamar tidur, satu kamar tidur utama yang rada besaran dikit dan dua kamar tidur anak yang amat imut-imut ukurannya. Walaupun demikian kami cukup senang dapat tinggal di sini, letaknya yang dekat dengan kampus dan sekolah anak-anak membuat kami bisa berjalan kaki setiap hari.

Tiga setengah tahun lumayan lama untuk membuat saya merasa 'homy' di sini. Meskipun harus bersempit ria, hati kami selalu lapang menerima teman-teman yang datang berkunjung. Bagi saya rumah atau tepatnya flat kami ini selalu menebarkan kehangatan antara kami sekeluarga plus bagi teman-teman yang datang (ge er nih ye...)

Rumah kami ini juga mencatat berbagai peristiwa suka dan duka yang silih berganti datang dalam kehidupan kami selama di Leeds. Terbayang kembali bagaimana saya menangis diam-diam di dapur lewat tengah malam karena tak bisa tidur mengingat semua kel saya yang telah tiada. Terbayang kembali masa-masa sulit saya yang seperti berada antara dua dunia, badan di Leeds tapi hati di Banda Aceh bersama adik saya satu-satunya yang tersisa.

Ada juga masanya ketika rumah kami ini menjadi saksi kebahagiaan kami sekel akan anak-anak yang tumbuh sehat. Atas prestasi mereka di sekolah yang membanggakan. Atau ketika saya berhasil menyelesaikan S2 lagi di usia segini. Atau ketika kami menjadi tuan rumah bagi berbagai event yang berlangsung di kalangan PPI dan KIBAR Leeds. Dan tentu saja ketika suami pulang dari kampus memeluk saya dengan haru atas kelulusannya usai viva minggu lalu.

Sampai Juni kemarin, selain saya sekel ada dua kel Ina lain yang tinggal di kompleks kami. Kini mereka sudah pulang ke Ina dan satu kel lagi pindah ke Newcastle. Selain mereka, para tetangga di kompleks juga telah menjadi teman-teman saya. Beberapa di antaranya malah menjadi akrab dan saling menitipkan anak. Ada kel Libya di atas flat kami yang kini pindah keluar kompleks, ada kel Malaysia yang pulang Juli lalu, ada juga tetangga sebelah rumah dari Syiria dengan dua anak mereka yang lucu-lucu.

Saya pasti akan meridukan mereka semua....., saya pasti akan mengenang Shay Street sebagai bagian dalam sejarah kehidupan kami sekeluarga

Wednesday, October 24, 2007

Bubur Jagung Nangka

Rating:★★
Category:Other
(Manis-manis) - Mudah


Bubur jagung ini merupakan salah satu favorit kami sekel di bulan puasa. Tapi biasanya yang paling banyak makan sih saya…(dasar hobby makan). Sayangnya saat membuatnya Ramadhan lalu, saya lupa memotret hasilnya. Berhubung ada teman yang minta, saya posting resepnya aja dulu deh. Nanti kapan-kapan kalau saya bikin lagi..akan saya tambahkan foto-nya (Buat mb Nita: hutang saya lunas kan ?)


BAHAN

► 25 g tepung beras
► 50 g tepung ketan putih
► 1 liter santan
► 300 g gula jawa (disisir)
► 100 g gula pasir
► 1 sdt garam
► 500 g Biji jagung manis (boleh kalengan atau yang frozen)
► 5 potongan nangka masak kaleng (potong dadu kecil)

CARA

► Larutkan tepung beras dan tepung ketan putih dengan 200 ml santan. Aduk rata. Sisihkan.
► Jerang sisa santan + gula jawa + gula pasir + garam (tambah daun pandan kalau ada) sampai gula larut. Tuangkan larutan tepung (no 1), masak sambil di aduk sampai kental.
► Masukkan jagung manis, aduk rata, kalau sudah mendidih boleh diangkat.
► Masukkan potongan nangka sesaat setelah api dimatikan
► Sajikan dalam gelas atau mangkuk sup.

(Untuk kira-kira 15 porsi)


Catatan:
1.Kalau kebetulan tidak punya gula jawa, boleh juga pakai gula pasir (kira-kira 1 gelas ukuran sedang untuk 1 liter santan). Untuk mendapatkan warna coklat kemerahan, gulanya di karamel terlebih dahulu, kemudian masukkan santan. Tunggu sampai semua karamel larut. Selanjutnya cara seperti di atas.

2. Kalau pakai jagung manis frozen, sebaiknya jagung dimasukkan sebelum larutan santan + tepung mendidih. Agar jagungnya matang tepat waktu.

3. Kalau lebih suka agak encer (mirip kolak atau minuman ) atau lebih kental (jadi bubur) tinggal mengurangi atau menambah ke 2 jenis tepung di atas. Kalau suka malah boleh tambahkan telur ayam yang dikocok.





Wednesday, October 10, 2007

Selamat Idul Fitri (Mohon dimaafkan ya..temans)

Ramadhan akan segera berakhir

Idul fitri datang menjelang

 

Dengan segala kerendahan hati, kami sekeluarga memohon dibukakan pintu maaf atas segala khilaf dan salah yang mungkin disengaja atau tidak dalam pertemanan kita selama ini.

 

Semoga Allah swt memberi kita kesempatan untuk bersua kembali dengan Ramadhan di tahun depan. Semoga rahmat dan hidayah Allah senantiasa menyertai kita semua.  Amin ya Rabbalalamin.

 

Taqabbalallaahu minna waminkum.  Minal Aidin walfaidzin

Have a blessed Eid to everybody….

 

 

 

Leeds, 11 Oktober 2007

Lily, Yunardi, Dalila, Irham, dan Ilman

Monday, October 8, 2007

Nastar Bulan

Rating:★★★★
Category:Other
(Kue kering) – Butuh kesabaran extra

Seperti kebanyakan keluarga lainnya, nastar juga salah satu kue kering favorit keluarga saya dulu (orang tua dan adik-adik) dan juga keluarga saya sekarang (suami dan anak-anak). Awalnya tak ada niat saya membuatnya untuk lebaran kali ini, tapi permintaan anak-anak membuat saya berubah pikiran. Resep di bawah ini adalah resep nastar yang biasa digunakan oleh alm. ibu saya dulu, yang mungkin tidak banyak berbeda dengan resep nastar yang lain (tapi menurut saya yang ini paling enak he..he..). Kenapa nastar bulan ? Ini cuma sebutan anak-anak saya karena bentuk nastar saya yang menurut mereka mirip bulan yang belum penuh.


BAHAN

► 500 gr mentega/margarin
► 400 gr gula tepung
► 3 butir kuning telur
► 3 sdm butter
► 5 sdm maizena
► 3 sdm tepung susu
► 400 gr terigu
► kuning telur untuk olesan

Selai nenas
► 1 buah nenas ukuran sedang, kupas, lalu diparut atau diblender
► 250 gr gula pasir (boleh ditambah sesuai selera)
► 4 butir cengket
► 1 sdt bubuk kayu manis
► 12 lembar daun jeruk


CARA

► Selai nenas: masak semua bahan selai di atas api kecil/sedang, terus diaduk sampai airnya berkurang dan selai berwarna kuning kecoklatan (selainya menjadi kental dan lengket). Angkat dan dinginkan
► Kocok mentega dan gula tepung sampai lembut dengan mixer kecepatan rendah/sedang
► Tambahkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok
► Masukkan tepung susu, maizena, matikan mixer
► Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan sendok atau spatula

Penyelesaian
►Ambil segenggam adonan, dengan menggunakan rolling pin pipihkan adonan di atas talenan (yang dialasi kertas kue atau plastik) sampai membentuk lapisan setebal 0.5 cm
►Dengan menggunakan cetakan berbentuk lingkaran (diameter 6 cm), cetak lapisan adonan, pindahkan ke dalam loyang
► tambahkan 1 sdt selai ke atas adonan berbentuk bulat di atas (selainya diletakkan di salah satu sisi, jangan di tengah)
► Tutup selai dengan merekatkan sisi adonan yang tak berselai dengan sisi lainnya
► Rapikan tepinya sehingga tak ada selai yang keluar
► Olesi permukaan nastar dengan kuning telur yang telah ditambahan sedikit vanilla.
► Panggang dalam oven yang telah terlebih dahulu dipanaskan (gas mark 6-7)
► Tunggu sampai olesan menjadi kecoklatan, angkat, dinginkan dan simpan dalam wadah tertutup.


Catatan:
Adonan nastar yang memang cenderung lembek mudah sekali mengeras, akibatnya saat akan dilipat sisi kue akan mudah retak. Untuk mencegah hal ini saya mengambil adonan yang masih minus terigu beberapa sendok makan, tambahkan terigu baru kemudian mengerjakan tahap penyelesaian. Hal sama diulangi sampai adonan habis. Cara ini memang tidak lagi sesuai dengan takaran terigu-nya, namun lebih kepada ‘feeling’ apakah adonan sudah cukup untuk dibentuk.

Thursday, October 4, 2007

Dadar Gulung Isi Kelapa

Rating:
Category:Other
(Kue basah) - Mudah

Dadar gulung ini termasuk salah satu penganan favorit keluarga sejak saya kecil dulu, terutama di bulan Ramadhan. Sebelum ke UK, saya tidak pernah memperhatikan dengan serius resep yang digunakan alm. Ibu saya dalam mengaduk bahan untuk kulit dadar. Sekarang ketika ingin membuatnya sendiri, butuh beberapa kali percobaan sebelum saya menemukan adonan yang pas. Hasilnya adalah paduan bahan di bawah ini.


BAHAN

Kulit dadar:
►250 gr tepung terigu
►500 ml santan encer (boleh campur dengan air perasan daun pandan kalau ingin berwarna hijau)
►1 butir telur
► 2 sdm mentega cair

Inti kelapa:
► 200 gr desiccated coconut
► 200 gr gula jawa (boleh juga gula pasir biasa)
► sedikit nangka masak, potong bentuk dadu (agar rasa dan harumnya lebih sip)
► 2 sdm mentega


CARA MEMBUAT

Kulit dadar:
► campur semua bahan, aduk, sampai tepung larut dan tidak menggumpal
► panaskan pan anti lengket, olesi sedikit mentega
► ambil adonan secukupnya, tebar merata dalam pan
► tunggu sejenak sampai dadar masak seutuhnya sebelum diangkat (gak perlu dibalik)

Inti kelapa:
►aduk kelapa, gula, dan mentega
►tambahkan sedikit air panas (agar desiccated coconut menjadi lembut)
►masak dengan api kecil, aduk agar merata
►kalau kelapa inti sudah masak, tambahkan potongan nangka, aduk sebentar.
►dinginkan, siap digunakan untuk dadar.

Penyelesaian:
►ambil selembar dadar, tambahkan 1 sdm kelapa inti
►gulung dadar berisi kelapa sesuai selera
►siap disajikan

Untuk kira-kira 20 potong


Friday, September 28, 2007

Antara Paris dan Lauterbrunnen (Swiss)




Dari balik jendela bus yang melaju dari Paris ke Lauterbrunnen, Swiss, saya menikmati perjalanan panjang ini dengan mencoba memotret apa saja yang menarik hati saya.

Berkut adalah beberapa hasilnya..

Sunday, September 23, 2007

Grande Mosquee de Paris




The Mosque of Paris ini adalah masjid tertua di Perancis yang dibangun pada tahun 1926. Masjid ini dibangun sebagai penghargaan pemerintah terhadap bantuan tentara negara-negara Afrika Utara (Maroko, Tunisia, dll) terhadap pemerintah Perancis saat Perang Dunia I. Seperti diketahui mayoritas komunitas Islam Perancis memang mempunyai akar dari Afrika Utara. Karena itulah pengaruh ‘North African taste’ sangat besar pada masjid ini.

Berkunjung ke masjid ini akan terasa sekali bedanya dengan berada di masjid – masjid Indonesia umumnya. Di dalam bangunan masjid terdapat pelataran terbuka dengan air mancur kecil di tengahnya. Di antara ruang-ruang dalam masjid ditemukan taman unik dengan banyak bangku tempat bersantai atau sekedar menikmati keindahan masjid yang mayoritas dindingnya merupakan batu marmer berukiran cantik.

Perbedaan lain yang sangat terasa adalah masjid ini terbuka untuk umum baik muslim maupun non muslim sebagai lokasi wisata. Dengan membayar tiket masuk, turis bisa menjelajah seiisi masjid, kecuali area shalat. Walaupun demikian para turis masih tetap bisa ‘menonton’ kegiatan shalat dari pelataran depannya. Biasanya seorang tour guide akan menjelaskan perihal rukun Islam ke dua ini pada para turis. Saya yang saat itu sempat menonton para turis yang sedang menonton orang shalat menjadi terpesona dengan sikap ‘terbuka’ masjid satu ini. Hayo..mana ada masjid di Indonesia membolehkan orang berpakaian terbuka masuk masjid?

Menurut keterangan yang saya dapat dari salah satu website, sikap terbuka ini dilakukan untuk mendorong masyarakat mengenal seni budaya dan sejarah Islam yang akhirnya juga mengenal agama Islam lebih jauh. Karena itu masjid ini merupakan situs sejarah resmi yang dilindungi pemerintah Perancis.

Di dalam bangunan juga ditemukan makam Imam pertama masjid. Sang imam adalah orang yang menyarankan pemerintah kota Paris untuk menyembunyikan 200 orang Yahudi di basement untuk menyelamatkan mereka dari ‘concentration camps’.

Masih bagian dari Masjid adalah ‘The Hammams’ alias tempat mandi gaya Turki (Turkish Bath) yang juga terbuka untuk umum, namun dilakukan pemisahan hari untuk pengunjung laki-laki dan perempuan. Sayangnya saat kami di sana, saya tidak sempat mengunjungi lokasi ini. Menarik juga mengetahui lebih jauh ‘Turkish Bath’ ini (Halo Yuana…bagi-bagi cerita tentang hal ini ya..?)


Saturday, September 22, 2007

Banana Soup

 

Memenuhi order khusus untuk menu buka puasa adalah salah satu cara kami memberi semangat untuk anak-anak berpuasa.  Terlebih puasa kali ini yang lumayan lama setiap harinya.  Ini terutama untuk si bungsu Ilman, yang kadang-kadang pulang sekolah jam 3.30 pm..suka mengeluh masih lama sekali menunggu waktu berbuka.

 

Apa saja permintaan Ilman ?   Gak susah-susah koq, biasanya dalam sehari hanya ada satu permintaan khusus dia.  Yang lebih susah justru memahami apa yang diinginkannya. Lho ?

 

Saat bersiap untuk berangkat sekolah kemarin pagi, Ilman berkata pada saya.   ‘Mum, nanti sore dik Ilman mau banana soup ya..untuk buka puasa’

 

‘Banana soup?  Maksud dik Ilman apa ?’  Tanya saya tak mengerti.

 

‘Itu soup manis yang pake potongan pisang di dalamnya’, Terang Ilman.

 

Setelah sejenak berpikir, saya baru nyambung.  ‘Oh.., maksud dik Ilman kolak ya…?’  Saya balik bertanya.

 

‘That’s it.  That’s the word !’, seru Ilman  penuh semangat.

 

Jadilah kemarin sore saya bikin kolak memenuhi permintaannya.  Rupanya dia memang sedang demen banget makan kolak.  Menjelang tidur malam, Ilman bicara lagi pada saya.

 

‘Besok dik Ilman mau banana soup lagi ya..Mum?’.    Alhamdulillah kolaknya masih sisa, berarti gak ada permintaan lain untuk hari ini.  Eh, ternyata saya salah.., dia masih nambah order..’Dik ilman juga mau pancake ya…, mau makan pake coklat spread’

 

He…he…, sudah dulu ya….?  Mau siap-siap bikin pancake versi saya nih…(sebenarnya dadar gulung yang saya isi kelapa manis (unti), tapi anak-anak lebih suka makan pakai coklat spread).

 

Ada yang mau order ? (Pesanannya ambil ke rumah saya ya..?)

 

 


 

Leeds, 22 Sept 2007

15.30

Tuesday, September 11, 2007

Ngintip Paris dari balik jendela bus




Foto-foto di bawah ini adalah beberapa suasana yang tertangkap kamera saya saat sight seeing Minggu pagi 26 Agt seputar Paris. Karena diambil dari balik jendela kaca bus dimana saya duduk, harap maklum atas kualitas fotonya. Tapi ini adalah foto terbaik dari jendela bus pagi itu...

Monday, September 10, 2007

Ramadhan Datang Lagi: Mohon maaf atas semua khilaf saya...

Assalamualaikum w.w.

 

 

Dear rekan MP-ers semua,

 

Insya Allah kita akan menyambut kembali dalam waktu dekat.  Bulan suci yang senantiasa ditunggu muslim seluruh dunia.

 

Menyambut bulan yang penuh rahmat ini, saya mohon ke pada teman semua untuk memaafkan kesalahan dan kekhilafan saya selama pertemanan kita, baik di dunia maya atau saat kita bertemu di darat.  Mohon keikhlasannya untuk memaafkan khilaf saya sebagai manusia biasa.  Kalaupun ada khilaf teman semua terhadap saya, Insya Allah sudah saya ikhlaskan.

 

Semoga bulan Ramadhan ini membawa berkah dan kesempatan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.

 

Selamat menjalankan ibadah puasa…..

 

 

Wassalam,

Lily-Leeds

Senin, 10 september 2007

 

 

Tuesday, July 24, 2007

Harry Potter Mania....

 

Harry Potter and the Deathly Hallows,  itulah judul buku seri ke-7 tentang tokoh si pemuda terkenal Harry Potter.  Sejak diumumkan akan terbitnya seri terakhir ini, para penggemar Harry Potter (HP) di seluruh dunia sudah menunggu tak sabaran akan hari-H peluncurannya yaitu Sabtu, 21 Juli 2007 pukul 00.00 dinihari.  

 

Melalui TV saya lihat, sejak Jum’at sore..beberapa toko buku di London…sudah disesaki oleh antrian panjang para penggemar HP.  Asyik juga menonton mereka dengan kostum yang unik ala HP …, mereka bahkan ada yang sengaja datang dari jauh ingin berkumpul dan menunggu bersama sesama penggemar HP.

 

 

Begitu diluncurkan serentak diberbagai kota di UK (bahkan di kota-kota Negara lain), buku ini laris manis diserbu penggemarnya.  Hari Senin kemarin 23 Juli saya baca koran.., katanya..seri terakhir HP ini menjadi buku  yang tingkat penjualannya paling tinggi dalam waktu singkat. 

 

Bagaimana tidak ?  Dalam waktu 36 jam jaringan supermarket ASDA menjual sampai 500.000 copy, toko buku Waterstone menjual sekitar 100.000 copy dalam dua jam, sedangkan WH Smith menjual 15 buku dalam satu detik pertama setelah buku diluncurkan.  Toko buku online Amazon.com malah sudah menerima pre-order sampai 2.2.juta copy, meningkat 47 % dari buku HP seri sebelumnya.  Menurut penerbitnya Bloomsbury Publisher..di hari pertama terbitnya buku seri ke-7 ini penjualannya mencapai 3 juta copy.  Bukan main…

 

Melihat catatan di atas bisa diduga.., sang penulisnya..tambah kaya…terus.  Menurut Wikipedia, pada tahun 2007 ini JK Rowling sang penulis seri HP mempunyai  kekayaan sampai 545 juta pound (sekitar $ 1 Billion US $) yang membuatnya menjadi orang pertama  menjadi billionaire dengan menulis buku. Catatan kekayaannya tentu akan bertambah setelah HP seri ke-7 diterbitkan.

 

Padahal sebelum seri I HP diterbitkan, masih menurut Wikipedia, Bloomsbury sang penerbit ragu kalau buku ini akan dibaca secara luas.  Bloomsbury kuatir buku HP ini tidak akan dibeli atau dibaca oleh anak-anak lelaki karena penulisnya seorang perempuan  (emangnya kenapa…?  Saya baru tahu info ini lho !).

 

 Karena itu pihak peneribit meminta sang penulis tidak menuliskan nama pertamanya, Joanne, dan memintanya menulis dua huruf initial sebagai ganti Joanne.  Karena tidak punya middle name, Joanne alias Jo Rowling kemudian memilih Kathleen yang merupakan nama depan neneknya menjadi nama tengahnya, jadilah namanya JK Rowling…

 

Anyway, demam HP ternyata juga melanda rumah saya, meskipun yang terkena ‘demam’ hanya satu orang.  Walau kami semua suka membaca, hanya sulung saya K’Lila yang menjadi penggemar setia si pemuda HP.  Kedua adiknya masih belum suka baca buku yang tebal-tebal, sukanya mereka baca komik atau buku cerita yang tipis-tipis saja.  Saya sendiri gak begitu suka baca buku science fiction atau fantasi lainnya, saya lebih suka baca buku ‘physicology thriller’ seperti tulisannya John Grisham, Sydney Sheldon, Marry Higgin-Clark, dsb.  Kalau suami saya sih sekarang hobbynya baca apapun yang berkaitan dengan ‘Combustion..’  (he..he.., karena itu topik thesis-nya).

 

Kembali ke buku HP, sejak Jum’at malam..L’Lila sudah nangkring depan TV nunggu berita tentang HP.  Dari awal dia sudah bilang:  ‘Belinya nanti saja, ah…  Tunggu harganya agak turun..’.   Jadinya Sabtu pagi dia masih tenang-tenang aja di rumah, belum tergoda untuk beli segera.

 

Sabtu sore, saya menemani si bungsu Ilman untuk beli sepatu di City Centre-nya Leeds.  Wah…setiap toko buku yang kami lewati terlihat rame dengan promosi HP, bahkan ada toko yang menurunkan harga buku sampai £6.99 (kurang dari setengah harga rekomendasi) kalau kita belanja minimal $ 10.00 barang lainnya.  Dasar Ilman yang tahu kakaknya suka HP, begitu pulang dia cerita pada K’Lila..tentang ramenya orang di toko buku.

 

Sabtu malam..K’Lila mulai berubah pikiran.., ‘Gimana ya..akhir ceritanya ?’  ‘Kayaknya besok pengen lihat-lihat ke toko buku deh…’

 

Minggu siang, akhirnya dia memutuskan untuk browsing ke City Centre.., setelah sebelumnya merayu saya untuk memberinya tambahan pocket money bulan ini.  Tak berapa lama K’Lila kembali ke rumah dengan buku HP seri ke-7 di tangannya.  Wah..ternyata dia gak tahan juga untuk segera membeli..

 

Minggu sore dia mulai membaca..serius di kamar. Jadwal nonton TV yang bertambah selama liburan ini bertukar jadi baca HP.  Berlanjut terus sampai Minggu malam dan Senin kemarin.  Ajakan main badminton oleh Irham dan Ilman ditolak…  ‘Sorry guys, no playing outside, I cannot stop reading this book’, tolak K’Lila.

 

Senin sore.., K’Lila keluar kamar…’Horee…, selesai sudah.., seru amat ceritanya’.   Walah ..saya melongo..  Buku setebal 607 halaman selesai dibaca secepat itu.., gimana bacanya ?  

 

‘Siapa yang kalah’, Tanya saya sok tahu.  ‘Harry Potter ?  Voldemort ? Terus tokohnya mati ?’

 

‘Gak koq..Bunda, Harry boleh milih antara mau mati atau hidup..dan dia milih untuk tetap hidup…’.  Jawab K’Lila.

 

Waduh..saya tambah melongo… 

(Siapa tahu suatu saat nanti saya ikutan baca juga buku-buku seri HP koleksinya K’Lila, agar saya bisa mengerti mengapa buku ini begitu banyak penggemarnya di seluruh dunia…)

 

Leeds, Selasa 24 Juli 2007

Monday, July 23, 2007

Lagi-Lagi Banjir....

 

Episode banjir di UK masih berlanjut.   Hujan yang turun dengan derasnya sejak akhir minggu lalu menyebabkan jebolnya tanggul penghalang banjir di beberapa kota.  Kalau bulan lalu banjir lebih terpusat seputar South Yorkshire (kira-kira letaknya di northeast England) kali ini lokasi banjir pindah lebih ke arah selatan UK.

 

Beberapa kota di sekitar River Severn dan Thames kini menjadi terisolasi oleh banjir, lebih 100 orang penduduk harus dievakuasi lewat helikoper dengan mengikat tubuh mereka satu demi satu dan ditarik ke atas.  Evakuasi penduduk dari rumah-rumah mereka terutama dilakukan di Gloucestershire and Oxfordshire, plus Tewkesbury..

 

Sekitar 350,000 orang penduduk di Gloucestershire tak lagi bisa minum air di rumahnya.., dan ini bisa berlangsung berhari-hari.  Beberapa pabrik yang menyuplai air ke rumah penduduk sudah terkontaminasi.., akibatnya kalaupun air bersih masih tersedia di rumah.., penduduk dianjurkan untuk merebus air terlebih dahulu sebelum diminum.  Banjir juga memaksa pemerintah setempat memutuskan aliran listrik di beberapa kota demi mencegah bahaya kebakaran. 

 

Chaos terjadi dimana-mana.  Hujan yang turun terus menerus weekend kemarin ikut mengacaukan lalu-lintas di sepanjang motorways, jadwal kereta bawah tanah London (tube) tertunda di berbagai station, bahkan 141 flight terpaksa digagalkan jadwal penerbangannya di Bandara Heathrow.

 

Sampai kini..peringatan akan terjadinya banjir di beberapa tempat lain masih berlaku.  More rain to come…!!  This is July…!  Where has the summer gone ?

 

PM Gordon Brown yang baru menduduki tahta beberapa minggu lalu pasti pusing..dengan keadaan ini.  Gak kebayang oleh saya sebelumnya..ternyata banjir …juga ada di UK..!!

 

(Alhamdulillah area kami tinggal luput banjir sampai hari ini.., doain ya…agar banjir segera berlalu..dan matahari bisa bersinar cerah kembali di UK)

 

 Cat:  Kedua foto di atas saya kutip dari website BBC yaitu

 http://news.bbc.co.uk/1/shared/spl/hi/pop_ups/07/in_pictures_enl_1185185345/html/1.stm  dan http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/6911778.stm

 

Leeds, Senin 23 Juli 2007

Tuesday, July 10, 2007

Indahnya Water Garden




Saat mengunjungi Fountain Abbey Mei lalu kami sempat menyusuri jalan di belakangnya untuk melihat Water Garden. Letaknya lumayan jauh dari F.Abbey, butuh waktu lebih 30 menit untuk tiba di sana. Namun keletihan kaki melangkah hilang segera..melihat keindahan dan kesejukan Water Garden.

Kami juga sempat ketemu salah satu burung yang dilindungi di sana, yaitu Pheasant. Jantan dan betina sekaligus !

Tuesday, July 3, 2007

Samosa ala Shay Street

Rating:★★
Category:Other
(gorengan/snack) - mudah


Resep dasar bahan isi samosa yang saya gunakan di sini saya ambil dari kumpulan resep majalah Femina: Masak Dalam Sekejap, koleksi pribadi, yang kemudian saya modifikasi sedikit. Saya mengubah kentang yang dipotong dadu (menurut petunjuk Femina) menjadi kentang rebus yang dihaluskan. ‘Potato mash’ ini dimasukkan belakangan dalam bahan isi untuk ‘mengikat’ semua bahan isi.





Bahan:

► 1 bungkus kulit samosa siap pakai (banyak dijual di toko India atau Pakistan)
► 500 gram daging mince/cincang ayam (boleh juga daging kambing atau sapi sesuai selera)
► 100 gram kacang polong
► 5 buah kentang ukuran sedang, rebus, kupas, dan haluskan menjadi ‘mash’
► 2 siung bawang putih, iris tipis
► 1 buah bawang Bombay ukuran sedang, cincang halus
► 1 sendok teh ketumbar bubuk
► ¼ sdt jintan bubuk
► 1 cm jahe, cincang
► 2 sdt bumbu kari bubuk
► garam secukupnya
► 1 sdt cabe merah bubuk (bila suka pedas)
► minyak untuk menumis
► minyak untuk menggoreng
► 100 ml air



Cara membuat:

Bahan isi:

► panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang Bombay sampai layu
► masukkan daging mince, aduk rata, tambahkan air, didihkan
► tambahkan jahe, garam dan semua bumbu bubuk, aduk rata dan masak dengan api
kecil sampai bumbu meresap dan daging matang
► masukkan kacang polong
► terakhir masukkan ‘potato mash’, aduk sampai rata


Penyelesaian:

► ambil selembar kulit samosa, lipat membentuk segitiga sesuai petunjuk
► masukkan 1 sendok makan bahan isi
► rekatkan lipatan kulit samosa dengan olesan air, agar bahan isi tidak keluar saat digoreng
► goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan
► angkat dan tiriskan


Untuk 40 potong






Saturday, June 30, 2007

Sistem Pendidikan di England (3): Beda kemampuan, beda kelas di Secondary School

 

Catatan:

Awalnya sulit bagi saya untuk mengerti sistem yang diterapkan di Secondary School di UK, jauh banget bedanya dengan SMP dan SMA kita di Indonesia.  Butuh waktu lama bagi saya (setelah bolak-balik ketemu guru dan nanya terus sama anak-anak saya) untuk akhirnya bisa memahami sistemnya.  Kalau teman-teman bingung membaca tulisan di bawah ini, harap diperbanyak sorry ya….. Mohon koreksinya kalau ada yang tidak tepat dari tulisan saya ini (Tulisannya lumayan panjang.., gak harus dibaca semua koq…)

 

 

Sistem pengajaran di Secondary school sama dengan yang berlaku di perguruan tinggi.  Untuk setiap pelajaran siswa akan berganti guru sesuai bidangnya, sekaligus beda ruangan yang sudah diatur untuk setiap pelajaran (saya pernah baca sekolah-sekolah tertentu di Indonesia juga sudah menerapkan sistem seperti ini).  Karena itu orientasi sekolah dan masing-masing kelas untuk setiap pelajaran merupakan hal yang sangat membantu siswa saat mengawali sekolahnya di awal tahun ajaran.

 

Pelajaran yang wajib diikuti untuk siswa di Secondary School umumnya sama dengan pelajaran untuk anak-anak di primary School.  Kelompok pertama adalah Core subjects, yaitu English, mathematics, and Science.  Kelompok ke dua adalah Foundation subjects: History, geography, Art, Music, technology, Religious Education (RE), dan Physical Education (PE).  Untuk siswa kelas 7,8, dan 9 (setara dengan SMP); kedua kelompok pelajaran ini wajib diikuti, dan masih ditambah lagi satu pelajaran Modern Foreign Languages, yang bisa bisa dipilih salah satu di antara banyak pilihan: Spanish, French, German,  di beberapa sekolah bahkan ada pilihan Bahasa Urdu dan Arab.

 

Untuk kelas GCSE (year 10 dan 11) pelajaran wajib adalah yang tergolong core subjects, plus bahasa asing yang dipilih saat year 7, ditambah 3 atau 4 pelajaran lain yang diminati siswa sesuai dengan keinginannya sendiri.

 

Selama siswa berada di year 7-9, mereka akan mengikuti satu kali ujian nasional di akhir year 9.  Sama dengan yang berlaku di Primary School (year 6), ujian nasional ini hanya untuk pelajaran English, Science, dan Math.  Tak banyak yang saya ketahui tentang ujian nasional di year 9 ini, karena  K’ Lila memulai secondary school-nya di sini di akhir year 9, jadi tidak diikutkan ujian.  Sedangkan Irham saat ini baru duduk di year 7.

 

Di samping ujian nasional di atas, selama di secondary school setiap siswa akan menerima raport yang dikeluarkan sekolah setiap akhir tahun ajaran.  Raportnya ya..mirip dengan yang di Primary School juga.

 

Sejak year 10 siswa sudah diarahkan untuk menghadapi GCSE  (General Certificate of Secondary Education) yang merupakan sertifikat untuk siswa di akhir wajib belajar. Nilai GCSE tidak melulu didasarkan pada ujian nasional di akhir tahun ajaran di year 11, tapi sudah dicicil sejak mereka duduk di year 10.  Nilai GCSE untuk setiap pelajaran merupakan nilai kumulatif dari beberapa bagian tugas dan ujian.  Sejak year 10 siswa sudah diberikan tugas rumah alias ‘course work’ yang dinilai sampai 30 % dari total nilai umum pelajaran tsb di GCSE.  Selain itu pada pertengahan year 11 siswa kembali mengikuti ujian yang untuk mendapatkan nilai sekitar 30 % juga dari total GCSE.  Ujian final di akhir year 11 (sekitar bulai Mei-Juni) melengkapi nilai mereka untuk GCSE.

 

Seperti pernah saya utarakan di tulisan sebelumnya, tidak ada istilah tinggal kelas bagi anak-anak sekolah di UK.  Setiap tahun mereka naik terus ke kelas berikutnya.  Tak ada juga rangking bagi siswa dalam setiap kelas. Lantas bagaimana kita menilai kemampuan si anak ?   Ternyata ada system sendiri untuk membedakan kemampuan si anak di setiap pelajaran. 

 

Di awal tahun ajaran setiap siswa wajib mengikuti test penempatan untuk setiap pelajaran yang akan diikuti.  Hasil test ini akan menentukan si anak  akan berada di set mana untuk setiap pelajaran  Secara umum ada tiga level/set untuk setiap pelajaran di Secondary School, yaitu:  Top/Higher Set;  Intermediate Set; dan Fondation Set.  Bahan ajaran untuk setiap level sudah disesuaikan dengan kemampuan si anak yang didasarkan pada hasil test di atas. 

 

Penempatan siswa dalam level tertentu tidak tetap sifatnya.  Artinya setiap siswa bisa pindah ke set lain pada tahun berikutnya.  Hasil ujian pada  setiap akhir tahun ajaran biasanya dijadian acuan untuk menentukan level siswa di tahun berikutnya.  Jadi kalau seorang siswa di kelas 7 berada di Top Set, namun prestasinya menurun..dia bisa dipindahkan ke Intermediate set di year 8.  Sebaliknya kalau siswa Intermediate Set menunjukkan prestasi baik, maka dia bisa dinaikkan ke Top Set  tahun depannya.

 

Sistem beda level untuk setiap pelajaran ini berlangsung terus sampai akhir year 11, saat anak-anak mengikuti ujian akhir GCSE.  Karena itu bisa dimengerti  si anak bisa terus ketemu teman yang berbeda dalam setiap pelajaran.  Setiap siswa memang ditempatkan dalam form tertentu dengan satu orang guru yang bertindak sebagai form tutor.   Biasanya siswa dalam satu form hanya berkumpul saat absensi pagi sebelum pelajaran dimulai  dan sore hari sebelum sekolah usai.

 

Irham, anak saya misalnya, saat ini dia duduk dikelas 7y.  Setiap pagi dan sore semua anak yang masuk ke dalam form 7y akan berkumpul untuk di cek kehadirannya.  Pagi hari setelah absensi ini, masing-masing anak akan menuju kelas dengan pelajaran sama namun kelas berbeda sesuai level mereka untuk pelajaran tersebut.  Hasil test awal tahun ajaran baru kemarin menempatkan Irham di Top set untuk pelajaran Science dan Mathematics. Sedangkan penyesuaian level untuk pelajaran lain baru dilaksanakan di awal year 8, September nanti.

 

Timbul pertanyaan lagi adakah hubungannya keberadaan si anak pada set tertentu dengan nilai akhir GCSE di year 11 ?  Ternyata memang ada  dan erat sekali kaitannya.  Setiap siswa akan mengikuti ujian untuk setiap pelajaran yang sesuai dengan levelnya. Siswa yang berada di Foundation set akan mengikuti ujian yang sesuai untuk mereka dengan nilai maksimal yang mungkin didapat adalah C.  Siswa di Intermediate set  akan mendapatkan nilai maksimum B, sedangkan nilai maksimum A atau A* hanya mungkin didapat oleh siswa yang berada di Top set. Jadi bahan ujian yang diikuti siswa di Top Set merupakan yang tersulit dan terbanyak dibandingkan kedua set lainnya.  Menarik bukan ?  Inilah yang menentukan kemampuan siswa di setiap pelajaran.

 

Namun bahan ujian akhir yang harus diikuti setiap siswa bisa fleksibel sifatnya.  Meskipun siswa berada di Top Set, kalau dia merasa tidak yakin dengan kemampuannya, dia bisa milih ujian untuk Intermediate Set.  Biasanya hal seperti ini harus didiskusikan dulu dengan gurunya.  Nilai maksimum B, lebih  baik daripada ikut ujian Top Set tapi dapat nilai C.

 

Ujian akhir GCSE kadang ada juga yang dilaksanakan di akhir year 10, terutama untuk English Language (ada lagi English Literature), untuk memberi kesempatan mereka memperbaiki nilai pada tahun berikutnya.  Di akhir year 10 dua tahun lalu, K’Lila sulung saya, ikut ujian akhir untuk GCSE English.  Meskipun berada di Intermediate set dia memilih ikut ujian untuk Foundation Set. Hasil ujian dia mendapatkan nilai maksimum C.  Tahun berikutnya di Year 11, gurunya menawarkan lagi ikut ujian di level Top set untuk dapat nilai B atau A.  Tapi K’Lila menolak.

 

‘Ujian English Language tidak gampang, belum lagi pelajaran lain yang juga akan ujian pada saat yang sama, mendingan K’Lila fokus belajar ke English Literature’.  ‘Nilai C sudah cukup koq Bunda, toh GCSE C untuk English Language sudah memenuhi syarat minimal untuk melanjutkan di A-level dan universitas’. 

 

Itu jawaban K’Lila pada saat saya seperti ikut mendorongnya agar ikut ujian lagi.  Biasa…, ibu-ibu kan pengen anaknya dapat nilai bagus teruss….(payah..).  Syukur suami saya menyerahkan keputusan pada K’Lila, karena dialah yang tahu kemampuannya sendiri.  Alhamdulillah, saat itu saya terhindar dari sikap pemaksaan kehendak saya untuk anak.

 

Lho..koq ceritanya malah lari kemana-mana.  Kembali ke topik utama.  Ada hal unik lain yang juga bersifat standar untuk setiap pelajaran di kelas GCSE (year 10 dan 11).  Setiap pelajaran ada Exam Board-nya !  Exam Boards adalah lembaga non profit yang menyiapkan bahan pelajaran, menyelenggarakan ujian, menilai hasil ujian, sampai mengeluarkan sertifikat untuk siswa untuk setiap hasil yang didapat.

 

 Exam boards ini bersifat independen, jadi tidak ada campur tangan pemerintah dalam menyiapkan ujian dan menilai hasil ujian siswa.  Tentu saja materi ajar untuk setiap pelajaran sudah disesuaikan dengan kurikulum nasional yang sudah ditentukan Pemerintah.  Untuk menjaga standar materi ajar yang disesuaikan dengan perubahan zaman, beberapa tahun sekali materi setiap pelajaran untuk setiap exam board akan diinspeksi oleh lembaga pemerintah terkait.

 

Exam Boards yang ada di UK ada beberapa yang saya tahu, terutama yang berbasis di England (di Scotland, Northen Ireland atau Wales bisa beda lagi); yaitu AQA (The Assessment and Qualification Alliance); OCR (Oxford Cambridge and RSA Examinations); Edexcel (saya cari-cari gak dapat kepanjangannya apa).  Ketiga exam boards ini yang paling banyak dipakai untuk GCSE.  Selain itu masih ada lagi WJEC yang merupakan Welsh based Exam, dll.

 

Setiap sekolah bisa memilih sendiri exam boards mana yang akan dipakai untuk setiap pelajaran.  Dan exam boards yang dipilih tidak harus sama untuk setiap pelajaran.  Bisa saja untuk Science sekolah A milih AQA, namun matematika pakai OCR, dsb.  Apa alasan sekolah memilih exam boards tertentu ?  Ini saya tidak tahu jawabannya, kecuali untuk pelajaran tertentu yang hanya diselenggarakan oleh satu exam board.  Mau gak mau sekolah harus memilih exam board tersebut.

 

Setelah ujian GCSE, siswa akan mendapat nilai untuk masing-masing pelajaran tertulis di sertifikat yang dikeluarkan oleh exam board ybs.  K’Lila, misalnya, tahun lalu untuk English Language, English Literature, ICT dan Food Technology,  sertifikat nilainya dikeluarkan oleh AQA.  Sedangkan untuk Science dan Math sertifikat GSCE-nya dikeluarkan oleh OCR.  Berakhir sudah wajib belajar bagi anak-anak di UK.  Tak ada ijazah/STTB dengan nilai di halaman belakangnya.  Sertifikat nilai GCSE adalah bukti si anak sudah selesai year 11 atau wajib belajar.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Monday, June 25, 2007

Hujan Lagi...Banjir Dimana-mana

 

Hallo-hallo..... teman semua.  Seharusnya kini adalah summer full matahari di UK.  Namun dua minggu terakhir hujan terus dimana-mana, terutama midland dan north-east England.  Dan..hari ini, hujan deras seperti tak mau berhenti turun sejak Minggu malam.  Lebih 18 jam sudah hujan terus menerus.  Akibatnya ?   Banjirrrrr…………………   !!!!

 

 Baru saja saya nonton berita jam 22.00 BBC dan 22.30 ITV1, banjir sedang melanda..beberapa kota: Sheffield, Hull, Lincoln, dan Gloucester.  Para petugas sibuk menyelamatkan masyarakat yang terperangkap dalam rumah.  Helicopter berputar-putar terus di antara derai hujan.  Di Sheffield seorang anak remaja hilang tersapu air sungai yang mengalir deras…..  Winter Garden yang merupakan taman indoor di tengah kota Sheffield dijadikan tempat mengungsi oleh penduduk….

 

Alhamdulillah daerah kami tinggal di Leeds tak terkena banjir.  Umumnya kota-kota yang kena banjir, adalah yang dekat dengan sungai.  Sejak minggu lalu permukaan air sungai memang sudah cukup tinggi akibat hujan sebelumnya.  Ditambah hujan hari ini, meluaplah sungainya, maka mengalirlah air keluar.., jadilah banjir…. 

 

Setahu saya kota-kota kecil di seputar West Yorkshire, seperti Wakefield dan Ilkley minggu lalu juga banjir.   Saat kami ke York 16 Juni lalu, River Ouse yang membelah kota York meluap, air melimpah ruah keluar,  aktivitas boat wisata sepanjang sungai lumpuh, bebek-bebek yang biasanya banyak ngerumpi di tepi sungai..pada mengungsi ke darat.  Huuu…, kasihan mereka !

 

 Bagaimana kabar teman-teman yang berada di kota lain di UK ?  Juga teman-teman lain dimana saja.  Mudah-mudahan semua oke ya..

 

Ternyata…, banjir ternyata bukan hanya milik negeri kita ya…

 

 

 

Catatan:  Gambar di atas saya ambil dari BBC Website: 

Drivers struggling through the floods in Sheffield

 

 

Leeds, 25 Juni 2007

22.50

 

Saturday, June 23, 2007

'Hantu' Bangsa Indonesia

Mau cerita lagi tentang suami, ah.  Gak pa-pa kan, wong suami sendiri koq. Ini cerita seputar kegiatan suami selama kuliah di Leeds Uni.

 

Dua tahun terakhir ini, disela kesibukannya sebagai student, doi juga bekerja sebagai dosen Bahasa Indonesia untuk undergraduate student di Department of East Asian Studies (EAS), School of Modern Languages and Cultures.

 

Pekerjaan ini bermula ketika salah seorang staff Leeds Uni di School of Education, yang kebetulan dekat dengan komunitas Indonesia di Leeds, merekomendasikan suami saya pada Ian, dosen di jurusan EAS.  Ceritanya, saat itu Ian sedang mencari satu orang graduate student dari Indonesia yang bisa membantunya dalam mengajar.

 

Setelah wawancara non formal, jadilah suami saya masuk tim-nya Ian untuk mengajar  dengan judul mata kuliah: Indonesian Language and Culture, tingkat Basic dan Intermediate. Awalnya suami saya hanya diminta membantu Ian untuk praktek ‘conversation’ sehari-hari dalam Bahasa Indonesia, sedangkan mengenai teori tetap dipegang Ian sang koordinator.  Belakangan doi juga diminta untuk ikut mengajar bergantian dengan Ian.

 

Ian sendiri sebenarnya bukan ahli Bahasa Indonesia , tapi dia memang pernah belajar formal Bahasa Indonesia di Universitas Satyawacana Solo dan di School of Oriental and African Studies (SOAS), Univ of London.  Tujuan Ian belajar Bahasa Indonesia adalah untuk melancarkan penelitiannya tentang kehidupan masyarakat Bugis (Sulawesi Selatan) saat menyelesaikan PhD-nya di jurusan Antropologi beberapa tahun lalu.

 

Tak ada jurusan khusus seputar Indonesia di Leeds Uni.  Modul Bhs. Indonesia hanya diajarkan sebagai pilihan bagi student yang tertarik untuk mempelajarinya.  Kalau dilihat dari peminatnya, tak banyak student yang tertarik belajar modul ini, setiap semester jumlah mereka selalu di bawah 10 orang.  Walaupun demikian, banyak hal menarik yang didapat suami selama ikut mengajar Bahasa Indonesia ini. 

 

Suami saya pernah bertanya apa alasan para student ini belajar Bahasa Indonesia.  Jawaban mereka macam-macam.  Dua orang diantaranya menjawab karena mereka pernah tinggal di Indonesia.  Salah satu student yang berasal dari Norwich (masih UK juga) mengatakan bahwa waktu dia kecil dulu, orang tuanya pernah mengajar di Universitas Brawijaya.  Karena itu mereka sekeluarga pernah tinggal di Malang selama beberapa tahun. Dan sekarang dia ingin bernostalgia tentang hari-harinya dulu di sana, dengan belajar kembali Bahasa Indonesia.

 

Alasan nostalgia juga dikemukakan oleh seorang student yang berasal dari Polandia.   Keluarga mereka pernah tinggal di Jakarta, karena sang Ayah pernah menjadi diplomat Polandia untuk Indonesia. Dia sendiri sempat beberapa tahun sekolah di Jakarta International School (JIS).

 

Selain karena ingin bernostalgia, beberapa student lain justru mengatakan tak pernah tahu apapun tentang Indonesia, mereka belajar bahasa Indonesia karena berniat mencari pengalaman ke luar negeri usai sekolah, dan salah satu negara tujuan adalah Indonesia.

 

Apapun alasan mereka belajar Bahasa Indonesia, suami saya dibuat kagum..oleh kemampuan mereka dalam menyerap bahasa Indonesia.   Umumnya dalam satu semester saja, mereka sudah bisa bicara dengan oke  (Jadi ingat..saya sendiri yang butuh waktu setahun lebih, full time lagi, untuk belajar proper English dan lulus TOEFL).  Apa mungkin Bahasa Indonesia memang lebih mudah dipelajari ya..

 

Sebagai bagian dari kuliah, selain ujian, setiap student juga diwajibkan menulis tentang Indonesia sekitar 500 kata dengan topik yang ditentukan.  Semester lalu, suami saya meminta mereka menulis tentang ‘Perkembangan Politik di Indonesia’.  Ini adalah tugas yang dikerjakan di luar kelas, jadi mereka boleh mencari sendiri sumber bacaannya.

 

Salah seorang student menulis tentang perkembangan politik di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945.  Dengan menarik dia menceritakan bagaimana perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan ketika terjadi agresi oleh tentara sekutu Belanda,  Amerika dan Inggris tahun 1947.  Sampai pada satu kalimat yang membingungkan suami.. (dan saya juga saat ditunjukkan). 

 

Si student tadi menuliskan kalimat seperti ini: ‘…….., meski diserang bertubi-tubi oleh tentara sekutu, namun para hantu bangsa Indonesia tetap menyala untuk mempertahankan kemerdekaan RI’.

 

Saya memandang suami dengan bingung. ‘Para hantu Bangsa Indonesia ? Apa maksudnya ?’  Tanya Saya.

 

Sambil tersenyum suami saya malah bertanya kembali.  ‘Ayo coba pikir.., tahu nggak apa maksudnya ?’ . 

 

‘Bayangkan kalau kita harus nulis dalam Bahasa Inggris.., saat ada kata yang kita tak tahu bahasa Inggrisnya apa, dimana kita akan lihat ?’ 

 

‘Di kamus’, jawab saya cepat.  ‘Nah, begitu juga..dia’, lanjut suami saya.   So…?

 

Sesaat kemudian saya baru nyambung, si student tadi berusaha menerjemahkan kalimat dalam pikirannya yang kira-kira begini: ‘…, the spirits of Indonesian people…, bla..bla…’.  Si student kesulitan menerjemahkan apa artinya spirits dalam bahasa Indonesia, lalu dia lihat kamus Inggris-Indonesia. 

 

Saya cek kamus Inggris-Indonesia Hassan Shadily, pada entry spirit  tertulis artinya : roh, jiwa; semangat; hantu, dll.   ‘Ha..ha..’, saya tertawa baru mengerti, rupanya si student salah memilih arti..,dia pilih kata hantu, padahal seharusnya dia pilih kata semangat untuk meng-artikan  kata spirit  dalam kalimatnya.

 

Terlepas dari hal-hal kecil seperti itu, secara umum mereka menulis dengan tata bahasa yang sangat bagus, nggak kalah sama mahasiswa kita di Indonesia.

 

Tahun ini, suami saya kembali mengajar ‘Intermediate Indonesia Language and Culture’.  Kuliah sudah usai, dan ujian sudah berlangsung dua minggu lalu.  Kemarin doi ke kampus untuk mengambil kertas ujian mereka. Saya ikut melihat hasil kerja mereka.

 

 Pada bagian pertama soal, mereka diminta untuk menerjemahkan beberapa topik cerita dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Pada bagian ke dua mereka diminta menulis sejumlah 600-800 kata dengan topik berikut (pilih salah satu):

 

            (a)  Transmigrasi sebagai jawaban untuk masalah populasi di Indonesia.

            (b)  Sistem perkawinan di beberapa masyarakat di Indonesia

            (c)  Lubang buaya dan penegakan ORBA

            (d)  Menanggulangi masalah pendidikan di Indonesia

            (e)  Agama di Indonesia

 

Setelah membaca topik diberikan..dalam hati saya berkomentar: ‘Topiknya berat amat, saya  yang ngomongnya bahasa Indonesia terus.., akan butuh waktu lama untuk bisa menulis dengan topik di atas’.  

 

Intinya mereka harus punya background membaca yang lumayan banyak untuk bisa menulis salah satu topik tersebut.  Dan itu harus dilakukan sebelum mereka masuk ke dalam ruang ujian.  ‘No dictionaries and any background readings are allowed to be brought in, while exams in progress..’. 

 

Nah.., nggak gampang kan ?

 

 

Leeds, 11 Juni 2007