Sebagai bagian dari postingan perpisahan dengan Leeds, kali ini saya menampilkan beberapa foto yang menggambarkan 'rumah kami' selama 3.5 tahun tinggal di Leeds.
Sejak datang ke UK kami sekel tinggal di komplek apartment milik Leeds Uni yang diperuntukkan khusus bagi International Student. Karena itu berbagai background bangsa bisa ditemukan di kompleks kami, kecuali British student tentu saja.
Tidak gampang untuk dapat flat ini. Suami saya harus menunggu hampir 5 bulan sebelum akhirnya dapat tempat di sini. Saat mendaftar kami berada pada antrian no 40-an. Tapi syukurlah...antriannya waktu itu terhitung cepat jalannya. Karena ada teman malah sampai setahun harus menunggu.
Kompleks perumahan ini terdiri dari 5 gedung berlantai empat, dengan 2 gedung menghadap Shay Street dan 3 lagi ke Holborn Terrace. Seluruh kompleks di kelilingi pagar besi dengan pintu berkode. Antara gedung dalam komples juga ada pagarnya. Hal ini membuat kami para orang tua merasa aman membiarkan anak-anak bermain di luar rumah.
Karena perumahan ini dikhususkan buat keluarga student yang punya anak lebih dari satu, bisa dibayangkan gimana riuh-rendahnya suasana di luar terutama saat summer.
Setiap gedung terdiri dari empat lantai, dan setiap unit flat terdiri dari dua lantai. Kami menempati lantai 1 dan 2, sedangkan lantai 3 dan 4 di huni oleh keluarga lain lagi. Dalam setiap gedung terdapat 12 unit apartment, 6 dilantai 1-2. dan 6 lagi di lantai 3-4.
Ukuran flat terbilang kecil untuk kami dengan 3 anak yang beranjak remaja. Ada 3 kamar tidur, satu kamar tidur utama yang rada besaran dikit dan dua kamar tidur anak yang amat imut-imut ukurannya. Walaupun demikian kami cukup senang dapat tinggal di sini, letaknya yang dekat dengan kampus dan sekolah anak-anak membuat kami bisa berjalan kaki setiap hari.
Tiga setengah tahun lumayan lama untuk membuat saya merasa 'homy' di sini. Meskipun harus bersempit ria, hati kami selalu lapang menerima teman-teman yang datang berkunjung. Bagi saya rumah atau tepatnya flat kami ini selalu menebarkan kehangatan antara kami sekeluarga plus bagi teman-teman yang datang (ge er nih ye...)
Rumah kami ini juga mencatat berbagai peristiwa suka dan duka yang silih berganti datang dalam kehidupan kami selama di Leeds. Terbayang kembali bagaimana saya menangis diam-diam di dapur lewat tengah malam karena tak bisa tidur mengingat semua kel saya yang telah tiada. Terbayang kembali masa-masa sulit saya yang seperti berada antara dua dunia, badan di Leeds tapi hati di Banda Aceh bersama adik saya satu-satunya yang tersisa.
Ada juga masanya ketika rumah kami ini menjadi saksi kebahagiaan kami sekel akan anak-anak yang tumbuh sehat. Atas prestasi mereka di sekolah yang membanggakan. Atau ketika saya berhasil menyelesaikan S2 lagi di usia segini. Atau ketika kami menjadi tuan rumah bagi berbagai event yang berlangsung di kalangan PPI dan KIBAR Leeds. Dan tentu saja ketika suami pulang dari kampus memeluk saya dengan haru atas kelulusannya usai viva minggu lalu.
Sampai Juni kemarin, selain saya sekel ada dua kel Ina lain yang tinggal di kompleks kami. Kini mereka sudah pulang ke Ina dan satu kel lagi pindah ke Newcastle. Selain mereka, para tetangga di kompleks juga telah menjadi teman-teman saya. Beberapa di antaranya malah menjadi akrab dan saling menitipkan anak. Ada kel Libya di atas flat kami yang kini pindah keluar kompleks, ada kel Malaysia yang pulang Juli lalu, ada juga tetangga sebelah rumah dari Syiria dengan dua anak mereka yang lucu-lucu.
Saya pasti akan meridukan mereka semua....., saya pasti akan mengenang Shay Street sebagai bagian dalam sejarah kehidupan kami sekeluarga
ruang tamunya lumayan gede Kak... cozy juga ya kayaknya? btw itu karpet beli di Inggris? pasti mahal ya kak?
ReplyDeletetapi kl kamar anak2 emang kyknya mungil bener... (gpp lah anak2nya juga masih pada imut2 ini :-p), kamarnya Kak Lily kok gak dikasih intip sih ;-) =>>> eh setelah saya liat lagi, ternyata ada... hehehe
pasti rasanya lain ya mau meninggalkan tempat ini... antara excited mau kembali ke tanah air campur sedih... mudah2an bisa kembali lagi untuk bernostalgia ya Kak (atau sekolah lagi???)
Bener sempit ya Lily? Ato saya yang udah kebiasaan kamar gedean dikit. Soalnya ada tempat sholatnyakah???
ReplyDeleteduhh...yang nyambut ramah dan manis sekali....hehe *masuk aahhh* :D
ReplyDeleteK'lila maniiiisssss sekali :-)
ReplyDeletesana sini banyak tanaman di pot...segar banget nih :-)
ReplyDeleteEnak ya.....bisa tinggal di flat milik kampus sampai study selesai......
ReplyDeleteKalo disini jatahnya cuma setahun.....kecuali post-doc.
Rumahnya lebih luas lagi dibanding disini ^_^
Enaknya kalo anak2 udah besar2....rumah nggak sering bernataka oleh mainan......
ReplyDeleteApalagi rumah kak Lily punya kamar2....tambah asyik deh......
" sambil lihat2 rumah sendiri disini yg nggak pernah rapih kalo anak2 dirumah....^_^"
meja mbak lily kayanya senasib dengan meja saya nih...harus menerima nasib memuat barang lebih banyak dari yang seharusnya :D hehe....
ReplyDeletemeja sebelah ini punya suami ya mbak?? *kertas2 berserakannya itu* asssslliiiiii mengingatkan aku sama meja kerja suamiku!! hahahahaha dan kalo dirapikan harus dengan seijin dan sepengetahuan dia karena secarik kertas kecil yang kumalpun ternyata bisa berisi catatan yang penting dan *ancamnya* bernilai puluhan juta *sttreesss deh* hueheheh
ReplyDeletemirip banget ama Mamanya........
ReplyDeleteMungil tapi nyaman ..................
ReplyDeleteIya Kak Lili betul, kehangatan itu perlu...
ReplyDeleterapinya Kak Lily.....teduh yah banyak tanaman...
ReplyDelete♥meskipun mungil tapi bener2 warm dan cosy sekali di rumah kak Lily ..kami aja betah.. cuma sayang.. kita ngak dekatan.. coba aja.. kami juga di Leeds pasti saya dan Khansa mampir tiap hari.. karna l;angsung berasa di rumah sendiri.. sekali duduk.. malas untuk beranjak..♥
ReplyDelete♥jadi pohon2 yang di depan cherry blossoms yah kak.. bagus banget... anyway.. jadi happy juga udah bisa merakan autumn di shay street meskipun ngak bisa spring nanti... saya ikutan sedih nih..:)♥
ReplyDeleteaku suka dapurnya, akrab dan teduh..
ReplyDeleteia, kak Lila manis, dibelakangnya kak Lily ya? kok lain?
ReplyDeleteduh nyamannya kak lily..., enaknyaaa...di kasih sofa jg ya kak lily di flat untuk studentnya, kalo di Toronto sptnya empty, ada house studentnya jg dan trevor jg udah booking, nunggunya bisa 1 thn jg kak lily.., mungkin thn depan kita tinggal di student house kalo dapat antriannya...
ReplyDeletengeliatnya aja aku udah betah..
ReplyDeleteRapi benar bu Lily dan keliatan cosy nih living room. Sayang sekali kami belum sempat jadi tamu di istana bu Lily sekel sebelum balik ke tanah air.
ReplyDeleteaku susah nih, punya meja serapi ini..
ReplyDeletekak Lily yang mana sih? ada apa enggak?
ReplyDeleteKesibukan beres-beres membuat saya lupa sebenarnya kami mau ninggalin Leeds. Eh, saat upload foto-foto di album ini baru terasa, ternyata ada sedihnya juga mau ninggalin rumah yang sudah begitu akrab dengan kami sekeluarga.
ReplyDeleteYa..siapa tahu nanti bisa kembali untuk nostalgia... Sekolah ? Wah...no comment deh...
Kamar tidur kami sebenarnya lumayan gede ukurannya, bisa untuk shalat dan sekedar leyeh-leyeh di lantai. Tapi karena kamar ini juga dipakai buat dua meja kerja plus seabreg buku kami berdua.., jadi kebayang kan..rame-nya ?
ReplyDeleteSilahkan masuk tante eh..bulik wahida...
ReplyDeletesiapa dulu ibunya....(he..he...).
ReplyDeleteKebetulan saya memang senang sekali sama tanaman. Karena flat kami gak ada gardennya, jadi ya..ber-pot ria aja di dalam rumah.
ReplyDeleteAlhamdulillah di Leeds (setahu saya di univ di UK lain juga gitu) kita bisa tinggal di flat kampus sampai kita selesai. Pokoknya selama kita tercatat sebagai student. Saya juga dengar cerita teman yang di Jepang, di sana cuma bisa tinggal setahun di flat kampus. Aturannya beda ya..?
ReplyDeletehi..hi..padahal itu sudah dirapikan dulu lho. Kalau gak..lebih penuh lagi
ReplyDeleteTul sekali mb Wahida. Dan asli sama..nih. Jangan ada yang berani beres-beres meja kerjanya dia. Doi akan tahu..kalau ada yang menyentuh sesuatu di meja itu. Kadang saya gemesss..., mejanya berantakan gitu...
ReplyDeleteWalah.., apalagi mb Wahida ya...nilainya bisa pulihan juta, je... (pusying...gak mbak ?)
memang banyak yang bilang gitu..mb deshinta
ReplyDeleteAlhamdulillah. Kenyamanan itu penting ya..Fi
ReplyDeleteRapi begini cuma bisa kalau anak-anak lagi sekolah mb Yusy. Begitu the duo pulang..., amburadul lagi deh...
ReplyDeleteAlhamdulillah Ning. Trims atas kunjungannya..yang meskipun baru dua kali...sudah membuat kita jadi tambah dekat. Kami pasti akan merindukan Khansa nanti..
ReplyDeleteIya Ning..itu pohon Cherry alias sakura di Jepang. Jadi sedih juga..gak ketemu spring lagi tahun depan, padahal masih pengen menikmati cherry blossoms di Golden Acre Park..lho (di Leeds juga).
ReplyDeletehayo Henie, coba perhatikan..peralatan apa yang gak macthing dengan dapur ? (berhubungan dengan kebiasaan saya yg gak tahan sepi di dapur saat sendiri)
ReplyDeletebersama K'Lila adalah teman saya yang datang berkunjung dari London.
ReplyDeleteAlhamdulillah, di Leeds rumah untuk student sudah fully furnished untuk basic-nya. ya..sofa, tempat tidur, dan pralatan utama di dapur. Saya jadi ingat waktu di Kanada dulu..dapurnya aja yang furnished, sedangkan living room dan kamarnya kosong. Beda-beda ya Cik ?
ReplyDeletehe..he...coba kalau sempat mampir...pasti kita bisa ngobrol seru...
ReplyDeleteInsya lain kali kita bisa ketemu ya..Miya..? Who knows.., kalau Allah berkehendak.
ReplyDeleteitukan sudah dirapi-in dulu sebelum dipotret..(hi..hi..takut ketahuan aslinya..)
ReplyDeletekan saya tukang potret-nya ? itu foto suami, Irham, K'lila plus 2 orang teman yg sedang berkunjung
ReplyDeleteWalaupun anak-anak sudah pada besar..tetap aja..gak bisa rapi kalau mereka lagi di rumah. Apalagi saat cuaca jelek atau pas winter.., waduh..living room jadi lapangan bola !
ReplyDeleteBtw, emang rumah di sana gak punay kamar ?
Pokonya ini tanjakan mantep banget dech 45 derajat kali apalagi kalo bawa2 pram. Kemaren aku lewat sana abis dari Little London (maaf nggak mampir) mau ke Parkinson Building. Dinginnya Leeds tidak terasa yang ada keringetan :)
ReplyDeleteKayanya living room saya gak akan pernah bisa rapi lagi..hehehe. Apalagi kalo ntar Radit udah mulai bermanuver..:-P
ReplyDeleteudah siap-2 balik ke tanah air nih kak lily? kl soal kangen sih, sepuluh tahun yg lalu saya meninggalkan UK, kenangannya masih melekat sampai sekarang...duh, jd feeling blue nih...
ReplyDeletek Lily biar udah di tanah air masih tetep ngempih kan??? bisa kangen kalo nggak liat postingannya....
ReplyDeletehe..he...ini memang tanjakan paten. Kalau datang dari parkinson sih oke..menurun, tapi kalau pulangnya dari sini juga..., bisa lapar mendadak deh..
ReplyDeleteini juga sesudah dirapikan koq mb Nit. Tahu aja..kalau Irham dan Ilman main bola.. . Ntar lagi Daffa dan Radit bakalan gitu juga..(giliran ibunya yang pusying teruss...he..he..)
ReplyDeleteini nih yg bakal dikangenin anak2...:))
ReplyDeleteUntuk mb Ria. Wah pernah di UK juga ya... Jadi nostalgia dong..
ReplyDeletemb Yusy, maunya saya sih tetap bisa ngenmpi. Moga-moga aja internetnya oke nanti...
ReplyDeletetul mb Temmy. Winter sih dingin..tapi kalau ada snow..ngangenin..
ReplyDeletesambil nangis pasti...
ReplyDeleteya ampyuun...radio ya? yang ditutupin taplak krem itu ya...dasar kak Lily...he he..(masaknya sambil goyang gak?)
ReplyDeletehome sweet home
ReplyDeleteSerasa di Jepang ya Bu Lily...
ReplyDeletekadang iya sih...
ReplyDelete100 buat Henie...! Kalau lagi sendiri di dapur radio atau tape memang selalu on. Seringnya seih radio lokal..., jadi terus up date, gitu. Sayang gak ada lagu dangdut.., jadi gak seru kalao goyang...(he..he..)
ReplyDeletebener Intan. Dimanapun kita tinggal, kalau kita mau..tentu saja bisa selalu jadi home sweet home
ReplyDeleteDi jepang..kalau spring kan ciri khasnya Sakura (sayangnya saya belum pernah ke sana)
ReplyDeletemenu wajibnya the best thing in the whole world..!!! (yaitu kehangatan keluarga...) :-)
ReplyDeletemasalahnya itu catatan hutang dagang sering berserakan *ketauan deh kalo banyak hutang huehehehe*......jadi duit orang mbak, hehe...
ReplyDeleteakhirnya barusan menyelesaikan seluruh foto dalam album ini, dan saya berkesimpulan keluarga mbak Lily hangat sekali ya...lucky all of your guests... :-)
setujuuuu berat. Kehangatan..(asal jangan jampai kepanasan he..he..)
ReplyDeleteAlhmadulillah kalau dibilang begitu. Yang jelas kami memang senang sekali kalau dikunjungi teman-teman dari mana saja (mungkin karena saya gak tahan sepi ya..., pengennya rame terus he..he..)
ReplyDelete